Penyebab Mengejutkan Dibalik Epidemi Resistensi Insulin (Bagian 3)
Beberapa penyakit tidak menular, termasuk obesitas, diabetes tipe 2, penyakit tiroid, gangguan perkembangan saraf, keganasan yang bergantung pada hormon (seperti kanker payudara), dan masalah reproduksi telah dikaitkan dengan hormon lingkungan, menurut ulasan yang diterbitkan di The Lancet pada tahun 2020. Penetapan kembali norma dan peraturan untuk senyawa tersebut juga dituntut untuk mengurangi paparan publik terhadap senyawa tersebut.
Kita sering bersentuhan dengan sejumlah hormon lingkungan selama hidup, termasuk:
- Hormon lingkungan dalam plastik: ftalat dan bisfenol A
Salah satu plasticizer yang paling sering digunakan adalah ftalat, berfungsi sebagai plasticizer untuk produk plastik PVC, dan karena PVC tidak terikat secara kimia, mereka bebas beredar di lingkungan. Meskipun tubuh manusia untuk sementara dapat memecah ftalat melalui urin dan darah, kenyataannya adalah bahwa kita terus-menerus terpapar bahan kimia ini karena penggunaan benda-benda plastik.
Mereka dapat menyebabkan tubuh memproduksi lemak dan reaksi inflamasi, meningkatkan resistensi insulin, dan membantu timbulnya diabetes tipe 2. Konsentrasi ftalat urin yang tinggi dikaitkan dengan 48 persen peningkatan risiko diabetes tipe 2.
Salah satu senyawa yang paling sering diproduksi di seluruh dunia tidak diragukan lagi adalah bisphenol A (BPA). Anda mungkin tidak menyadari bahwa struk yang Anda terima setelah melakukan transaksi juga termasuk BPA, yang dapat masuk ke sistem Anda melalui kontak kulit dan udara. Selain itu, dapat mencemari makanan kemasan yang nantinya Anda konsumsi.
- Lapisan anti lengket: zat perfluoroalkyl
Zat perfluoroalkil (PFAS) sebagian besar terdiri dari asam perfluorooctanoic (PFOA) dan asam perfluorooctanesulfonic (PFOS). Mereka dapat ditemukan pada bungkus hamburger serta pada pelapis bagian dalam kaleng dan wajan anti lengket. Sabun mandi dan sabun tangan kita juga termasuk. Berbeda dengan plasticizer, yang dapat dipecah secara relatif cepat, PFAS sangat tahan terhadap disintegrasi, panas, asam, dan dapat terkumpul dan menetap di dalam tubuh selama bertahun-tahun. Beberapa PFAS bahkan dapat melewati plasenta dan masuk ke dalam janin yang sedang berkembang.
Sebuah studi selama satu dekade oleh para peneliti Amerika pada sekitar 1.000 orang mengungkapkan bahwa peluang seseorang terkena diabetes meningkat 14% dengan setiap dua kali lipat tingkat PFOA dalam darah mereka.
Temuan lain dari penelitian ini juga penting untuk dicatat: Jika seseorang mengikuti gaya hidup sehat, termasuk manajemen berat badan, modifikasi diet, dan olahraga yang tepat, maka meskipun konsentrasi senyawa ini dalam darah meningkat, kemungkinan terkena diabetes tidak
Ini menunjukkan bahwa meskipun hormon lingkungan berkumpul di sekitar kita, mempertahankan gaya hidup sehat tetap memungkinkan kita untuk mempertahankan diri dari bahaya.
- Pengawet: triclosan dan paraben
Selain sabun mandi dan pasta gigi, berbagai perlengkapan pembersih tambahan juga mencakup triclosan sebagai pengawet antibakteri. Triclosan mengganggu integritas membran sel bakteri dan produksi lipid, yang mencegah pertumbuhan kuman. Namun, hormon lingkungan ini akan masuk ke tubuh kita melalui kulit dan mukosa mulut dan mengubah sekresi hormon kita jika kita menggunakan produk yang mengandung triclosan untuk menyikat gigi, mandi, dan mencuci tangan.
Pengawet lain, paraben, juga antimikroba dan harganya terjangkau; akibatnya, itu sering digunakan dalam barang-barang sehari-hari, termasuk makanan dan obat-obatan.
Paraben memiliki aksi yang mirip dengan estrogen. Setelah memasuki tubuh, mereka dikombinasikan dengan estrogen alami dan disimpan dalam adiposit, meningkatkan tingkat estrogen tubuh secara keseluruhan. Penumpukan estrogen dalam tubuh meningkatkan risiko kanker payudara selain mengganggu kemampuan tubuh untuk membakar lemak dan memproses gula, yang membuat orang lebih rentan terhadap diabetes.
- Source : greatgameindia.com