Korsel Ciptakan Robot Menyerupai Manusia & Hewan Untuk Persiapan Perang Di Masa Depan
Baru-baru ini Korea Selatan mengungkapkan rencananya untuk menciptakan robot yang menyerupai hewan dan manusia. Jika berjalan sesuai rencana, robot-robot ini akan siap dalam lima tahun ke depan.
Dilansir dari kantor berita Yonhap, South Korea’s Defense Acquisition Program Administration (DAPA) telah merilis dokumen baru berisi rencana pembuatan robot biometrik canggih yang akan digunakan untuk keperluan militer dalam beberapa tahun ke depan.
Menurut DAPA, pihaknya akan merancang robot yang menyerupai manusia dan makhluk hidup lainnya seperti serangga, burung, ular dan kemungkinan makhluk laut. Sementara untuk saat ini, DAPA mengaku pihaknya lebih memprioritaskan merancang robot menyerupai manusia dan serangga.
Lebih lanjut, DAPA mengatakan jika semuanya berjalan lancar, robot-robot ini bisa mulai digunakan pasukan Korea Selatan secepat tahun 2024.
Ketika ditanya tujuan pembuatan robot-robot ini, DAPA mengaku bahwa robot biometrik ini sengaja diciptakan untuk menunjang kepentingan industri pertahanan Korea Selatan di masa depan.
Sesaat setelah bergabung dengan pasukan Korea Selatan, robot-robot ini akan dilibatkan dalam berbagai tugas yang diperlukan seperti misi pencarian dan penyelamatan serta pengintaian.
Dari informasi yang dibeberkan DAPA, tidak menutup kemungkinan bahwa ke depannya robot-robot ini akan bertugas menggantikan manusia dalam medan perang atau menjadi pilihan utama berbagai negara dalam tiap pertempuran.
Sehubungan dengan rencana DARPA, pada tahun 2016, kepala badan militer Rusia Andrey Grigoriev sempat mengatakan, seiring berjalannya waktu, pertempuran yang masih melibatkan pasukan manusia akan dianggap ketinggalan zaman.
“Perang di masa depan akan melibatkan operator dan mesin, bukan lagi para tentara yang saling menembak di medan pertempuran,” ungkap Andrey.
Di waktu yang bersamaan, tuntutan menggantikan pasukan manusia dengan robot “pembunuh” canggih turut menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran akan kehancuran umat manusia. Kekhawatiran ini sempat diungkapkan oleh Stephen Hawking, Elon Musk dan sejumlah ilmuwan lainnya yang meminta pemerintah untuk menghentikan program pengembangan senjata otonom yang berpotensi mematikan.
- Source : www.rt.com