Status Sosial Tak Menjamin, Putri & Menantu Seorang Imam Ternama Mengaku Sebagai Jihadis ISIS
Sebuah laporan penyidikan yang dilakukan radio nasional Finlandia Yle menemukan adanya dugaan hubungan antara seorang teroris ISIS dan seorang petinggi agama Islam di Finlandia yang menyangkal adanya paham radikalisme di kalangan pengikutnya. Kendati demikian, ia berjanji jika memang ada pengikutnya yang terpapar paham radikalisme, mereka akan tetap diperlakukan dengan baik dan juga direhabilitasi.
Seorang pria yang pernah nekat meninggalkan negaranya Finlandia untuk bergabung dengan ISIS ternyata merupakan menantu sekaligus mitra bisnis imam besar Islamic Society of Northern Finland yang memiliki kantor pusat di kota Oulu, Yle melaporkan.
Dari hasil penyelidikannya, Yle menemukan fakta bahwa para jihadis asal Finlandia berhasil mendapatkan uang melalui berbagai cara, baik yang legal maupun ilegal di antarnya memiliki usaha pizza hingga melakukan penipuan pajak.
Salah satu dari jihadis tersebut adalah Taz Rahman, pria kelahiran Bangladesh yang memiliki bisnis bersama dengan imam besar Oulu yang juga merupakan rekannya, Abdul Mannan.
Menurut informasi yang didapat dari dokumen bocor ISIS, Rahman mulai bergabung dengan kelompok teroris ini sejak musim panas tahun 2014. Sementara itu, istri Rahman yang merupakan putri Abdul Mannan diketahui mengikuti jejak suaminya menjadi jihadis ISIS.
Sebelum keberangkatannya, Rahman sempat menjalankan dua bisnis di Finlandia. Salah satunya merupakan kedai pizza yang hingga kini masih beroperasi di Helsinki. Sedangkan bisnis kedua Rahman berupa kios makanan yang berada di area masjid Oulu, pusat kota.
ISIS kemudian mengumumkan kematian Rahman pada bulan Mei 2017 dengan merilis sebuah foto dirinya yang dilengkapi keterangan bahwa selama bergabung dengan ISIS ia sempat bekerja sebagai seorang terapis.
Nasib berbeda dialami rekan sekaligus mertua Rahman, Abdul Mannan, yang hingga kini masih konsisten menjalankan Oulu Islamic Society.
Kendati demikian, ketika dimintai konfirmasi oleh jurnalis radio Yle, Mannan berulang kali mengatakan dirinya tidak mengenal seseorang yang pernah terpapar radikalisme. Padahal, dari fakta yang ditemukan putri dan menantunya sendiri merupakan jihadis ISIS.
“Saya mengenal setiap orang di sini. Kami tidak memiliki pengikut seorang ekstrimis,” Mannan meyakinkan. Ketika ditanya soal Rahman, ia mengaku “Dia keluarga saya, suami dari putri saya, itu saja.”
Lebih lanjut Mannan mengaku dirinya sama sekali tidak mengetahui tujuan pasangan tersebut pergi dari Finlandia. Mannan mengatakan dirinya bahkan tidak tahu apakah putrinya saat ini masih di Suriah lantaran tidak pernah mendengar kabar darinya dalam dua tahun terakhir.
“Ini merupakan keputusan pribadi seseorang, jadi dialah yang bertanggung jawab atas pilihannya. Jika seseorang berani mengambil keputusan tanpa mendiskusikannya lebih dulu dengan kami, ia lah yang harus mempertanggung jawabkan hal tersebut,” Mannan menekankan.
Mannan mengatakan dirinya telah memberitahu polisi soal kasus pasangan ini. Mannan sendiri tidak menutup kemungkinan seandainya ada warga negara lain yang juga membuat keputusan yang sama seperti putri dan menantunya.
“Mereka semua adalah bagian dari masyarakat ini,” ujar Mannan. “Jadi, ketika mereka kembali, mereka akan tetap diperlakukan dengan baik. Mereka akan direhabilitasi dan kami akan membiarkan mereka hidup dengan normal. Saya sangat berharap cara seperti ini bisa efektif.”
Sebagi informasi, sebelumnya Mannan pernah menjabat sebagai wakil kanselir kota dari tahun 2012 sampai 2017. Mannan sendiri pindah ke Oulu dari Bangladesh pada tahun 1992 untuk mempelajari geologi sekaligus mengejar gelar doktornya di University of Oulu di tahun 2002. Setelah itu, Mannan banting setir menjadi seorang instruktur agama Islam.
Oulu sendiri memiliki sekitar 200.000 penduduk 3.000 diantaranya beragama Islam.
- Source : sputniknews.com