Mantul! Tahun 2023 Diprediksi Ekonomi Indonesia Lebih Tinggi dari Inggris dan Rusia
Wuih! Setelah mantap Indonesia memposisikan diri berada di kelompok G20 atau 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Kembali Indonesia bikin gebrakan dengan prediksi beberapa tahun ke depan, ekonomi Indonesia diproyeksikan akan terus membesar! Percaya atau tidak, nggak tanggung-tanggung Indonesia diperkirakan akan menempati posisi ke-6 sebagai negara dengan ekonomi terbesar pada tahun 2023 (produk domestik bruto berdasarkan paritas daya beli/PPP).
Masih ingat dong ketika sepanjang 2018, kawasan Asia Tenggara menghadapi sejumlah tantangan pertumbuhan ekonomi, yang tidak hanya dikarenakan perang dagang AS-China, tetapi juga negara-negara di kawasan tersebut mengalami pelemahan nilai tukar. Saat itu sebenarnya pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara mencapai level terendah untuk pertama kali dalam tiga tahun terakhir. Puji Tuhan negeri kita Indonesia percaya diri dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5.1 persen! Luarbiasa!
Apakah ini mengkhayal?
Hehehe….enggaklah! Selain tidak lupa untuk selalu mengucap syukur untuk berkat Tuhan terhadap negeri ini, tentunya kita tidak boleh besar kepala, karena semuanya ini tidak terjadi dengan sendirinya.
Inilah fakta yang bukan dikarang-karang, tetapi ini pengakuan dari pihak luar! International Monetery Funds (IMF) yang memproyeksikan bahwa 2023 ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh 5,4 persen! Sedangkan PDB per kapita Indonesia akan mencapai 5.120 per dollar AS, atau Rp 71,6 juta, dan pada 2023 pangsa ekonomi Indonesia akan mencapai 2,8 persen.
Bayangkan saja, angka ini lebih besar dari sejumlah negara besar lainnya yang selama ini kita dengar! Misalnya, Rusia menempati posisi ke 7 dengan pangsa ekonomi 2,8 persen; Brasil menempati posisi ke-8 dengan pangsa ekonomi 2,34 persen; Inggris yang ada di posisi ke-9 dengan 2,03 persen; Perancis di posisi ke-10 dengan pangsa 2 persen; dan Mexico di posisi ke-11 dengan kontribusi ekonomi sebesar 1,84 persen.
Lalu siapakah yang berada diatas Indonesia?
Indonesia bersaing dengan China di posisi pertama dengan pangsa ekonomi 20,97 persen, Amerika di posisi kedua dengan 13,91 persen, India di posisi ketiga dengan pangsa 9,34, Jepang di posisi keempat dengan pangsa ekonomi 3,6 persen, dan Jerman di posisi kelima dengan 2,92 persen; sedangkan negeri kita Indonesia berada di urutan keenam dengan pangsa ekonomi 2,8 persen.
Tentunya kedepan tantangan itu akan semakin berat untuk Indonesia bisa melesat, tidak hanya sebatas prediksi tetapi mampu mewujudkan, bahkan bukan tidak mungkin dengan optimisme Indonesia dapat melompati urutan!
Tantangan ini tentu menjadi tantangan presiden terpilih nantinya. Mampukah presiden terpilih Indonesia di periode 2019-2024 nanti membawa Indonesia melesat seperti yang telah dimulai oleh Presiden Joko Widodo?
Ini bukan hoaks karena faktanya dalam periode kepemimpinan Jokowi ketika perang dagang Amerika-China telah menghantam banyak negara, tetapi kebijakan Jokowi dan orang-orang yang tepat di jajaran pemerintahan Jokowi mampu membuat Rupiah perkasa, dan Indonesia melesat.
Inilah yang dihadapi disetiap pemerintahan dalam mengatasi masalah perekonomian harus mampu melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan daya saing perekonomian dengan menurunkan ongkos produksi dan menurunkan biaya logistik serta mempromosikan kebijakan yang ramah investasi. Presiden terpilih nantinya juga harus mampu meningkatkan kapasitas produksi industri dalam negeri sehingga dapat meningkatkan ekspor.
Ironis memang karena pencapain tersebut telah diupayakan Indonesia bersama Jokowi dalam pemerintahannya. Raport 4 tahun Jokowi-JK melahirkan kemudahan berusaha membawa Indonesia sebagai negara yang laik untuk investasi. Indonesia, sejak 2017 dikategorikan sebagai negara dengan peringkat laik investasi oleh tiga lembaga pemeringkat internasional terkemuka. Status ini menjadi indikasi Indonesia dipercaya oleh investor internasional. Ketiga pemeringkat internasional itu antara lain Moody's, Fitch, dan Standard & Poor's.
- Source : seword.com