Suriah & Iran Sepakat Menyingkirkan Dolar Dari Sistem Perdagangannya

Hari Senin lalu, Iran berhasil menandatangani kesepakatan dagang dengan Suriah. Pemerintah Suriah sendiri saat ini sedang gencar mencari bantuan dari sekutunya agar bisa membangun kembali negaranya setelah delapan tahun dilanda perang.

Iran dan Suriah sepakat untuk berhenti menggunakan dolar dan memilh untuk bertransaksi menggunakan mata uang negaranya. Langkah ini diambil setelah keduanya memutuskan untuk memperat hubungan dagang dan investasinya.

Pada hari Senin lalu, Suriah dan Iran dilaporkan telah menandatangani 11 perjanjian, salah satunya adalah “perjanjian kerja sama ekonomi jangka panjang”, yang akan melebarkan hubungan industri, perdagangan dan pertanian di antara keduanya.

Lebih lanjut, dari informasi yang diberikan politisi Iran, Jahangiri, nantinya perdagangan kedua negara akan dilakukan melalui transaksi perbankan.

Sementara itu, Ketua Kamar Dagang Suriah Mohamad Hamsho mengatakan perjanjian ini dibuat untuk menyelesaikan segala hambatan terkait aktivitas perbankan antara Suriah dan Iran.

Sebagai tambahan, dua nota kesepahaman (MOU) juga dibuat antar otoritas kereta api kedua negara, serta antar otoritas promosi investasi keduanya.

AS Mencuri Lebih Dari 80 Persen Produksi Minyak Suriah Per Hari

Iran Menghindari Sanksi Dengan Menggunakan Cryptocurrency

Setahun Rezim Taliban: Potret Perempuan dan Kemiskinan Afghanistan

Selama krisis Suriah berlangsung, Iran diketahui kerap mengirimkan penasehat militer negaranya untuk membantu pemerintah Suriah bertarung melawan teroris. Bantuan militer ini diberikan atas permintaan pemerintah Suriah.

Pada bulan Juni lalu, Presiden Suriah Bashar al-Assad sempat mengatakan pada kantor berita al-Alam News Netwrok bahwa Iran masih belum memiliki pangkalan militer di Suriah. Namun, jika memang diperlukan, Assad mengaku akan mengizinkan militer Iran membangun pangkalannya di wilayah Suriah.