World Bank: Miliaran Orang Di Dunia Kesulitan Memenuhi Kebutuhan Pokoknya
Menurut laporan World Bank, terlepas dari kemajuan dalam mengurangi angka kemiskinan, jumlah masyarakat miskin di seluruh dunia masih terbilang tinggi. World Bank mengatakan saat ini masih ada miliaran orang di dunia yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Laporan tersebut menemukan hampir setengah populasi dunia saat ini hidup dengan penghasilan kurang dari USD 5,50 atau setara dengan Rp 84.000 per harinya.
World Bank mengatakan total masyarakat miskin di dunia dari tahun 2013 sampai tahun 2015 jumlahnya telah menurun sebanyak lebih dari 68 juta orang. Jumlah ini setara dengan populasi masyarakat di Thailand atau Inggris.
In IDA countries, poverty has dropped from 50% in 1999 to 30% in 2015. Proof that #IDAWorks to #EndPoverty. See infographic: https://t.co/3pcYH5Ly7i pic.twitter.com/n6uplQpSN0
— World Bank (@WorldBank) October 17, 2018
Studi yang dilakukan World Bank juga mengindikasikan persentase masyarakat di dunia yang berpenghasilan kurang dari USD 5,50 per harinya turun dari yang tadinya 67 persen menjadi 46 persen mulai dari tahun 1990 sampai 2015.
Sementara pada bulan lalu, World Bank melaporkan bahwa persentase kemiskinan miskin di tahun 2015 jumlahnya telah turun menjadi 10 persen.
Sedangkan menurut penelitian World Bank, buah dari pertumbuhan ekonomi tidak tersebar secara merata di seluruh wilayah maupun negara.
Dari penelitian ini diketahui bahwa kemiskinan berpusat di wilayah Sub-Sahara Afrika, di mana sebanyak 84,5 persen populasi di sana masih hidup dengan penghasilan kurang dari USD 5,50 per harinya.
Richest 1% will own two-thirds of global wealth by 2030 https://t.co/V9PkGcTKBk pic.twitter.com/QoasKLdSQG
— RT (@RT_com) April 9, 2018
World Bank mengatakan tren (pertumbuhan ekonomi tak merata) saat ini bisa membuat upaya mengurangi jumlah populasi miskin di seluruh dunia menjadi kurang dari tiga persen di tahun 2030 mendatang terganggu.
“Terlebih lagi, hasil temuan yang menunjukkan kemiskinan ekstrim hanya bercokol di segelintir negara ditambah laju pengurangan kemiskinan ikut melambat secara signifikan membuat fakta ini semakin menyedihkan.”
- Source : www.rt.com