Menghadapi Sanksi AS, Iran Akan Mencari Importir Minyak Baru
Iran berencana untuk menghadapi sanksi AS yang sengaja ingin membuat Iran kesulitan memasarkan hasil minyak mentahnya. Kendati demikian, menurut Wakil Presiden Eshaw Jahangiri, saat ini Iran telah menemukan mitra baru yang bersedia membeli minyaknya.
“Meskipun beberapa negara telah berhenti membeli minyak dari Iran, kami telah menemukan penggantinya. Lebih lanjut, kami telah menggelar pembicaraan dengan mitra terbaru kami saat ini,” mengutip pernyataan Jahangiri, radio nasional Iran IRIB melaporkan.
Sang pejabat negara lantas menekankan bahkan negara-negara yang secara terang-terangan menolak membeli minyak Iran, saat ini mencari cara sembunyi-sembunyi untuk tetap bisa impor minyak dari Iran.
Ia juga mengatakan, beberapa negara juga sudah mulai membeli minyak dari Iran.
Menurut Jahangiri, AS tidak akan mampu menghentikan ekpor minyak Iran sepenuhnya.
Untuk diketahui, ekspor minyak mentah Iran menjadi sangat beresiko sejak Amerika Serikat mengumumkan penjatuhan sanksi sepihak kepada Iran.
Sebelum kembali menjatuhkan sanksi, pada bulan Mei, Presiden AS Donald Trump lebih dulu menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran yang dibuat tahun 2015 lalu.
Tak berhenti sampai di situ, AS juga mengancam akan mengenakan sanksi pada negara atau perusahan manapun yang ketahuan berbisnis dengan Iran.
Sebagai informasi, ronde pertama sanksi Iran mulai berlaku pada awal bulan Agustus lalu. Sanksi ini menargetkan perdagangan kendaraan, karpet dan logam Iran. Selain itu, sanksi ini juga menutup akses Iran dalam menggunakan dolar AS.
Sedangkan, sanksi selanjutnya akan dijatuhkan pada awal bulan November mendatang, yang menargetkan sektor minyak dan pengiriman Iran.
Sejauh ini, beberapa negara sekutu AS seperti Jepang dan Korea Selatan telah mematuhi peraturan AS. Kedua negara mengatakan pihaknya siap menghentikan impor minyak Iran terhitung dari awal bulan November 2018.
Berbeda dari Jepang dan Korea Selatan, India dan China terang-terangan menentang sanksi AS dengan alasan mereka harus tetap melanjutkan kontrak dagang yang sebelumnya telah dibuat dengan Iran.
Pada bulan September, dikabarkan Iran dan Belgia sempat menggelar diskusi mengenai barter minyak Iran dengan berbagai barang asal Eropa. Barter ini sendiri akan dilakukan melalui Rusia dengan tujuan mengurangi dampak sanksi yang dijatuhkan AS ke seluruh pasar di dunia.
- Source : www.rt.com