Selangkah Lagi, Sains Bisa Hentikan Proses Penuaan Pada Manusia!
Karakter fiksi buatan Oscar Wilde, Dorian Gray, rela menjual jiwanya kepada iblis agar bisa terus awet muda. Sedangkan, manusia pada umumnya tak segan membeli krim perawatan mahal demi memperlambat proses penuaan. Namun tahukah kamu bahwa sains telah selangkah lebih dekat untuk menghentikan proses penuaan?
Salah satu alasan kita bertambah tua karena kita memiliki sel yang disebut dengan sel senescence. Sel senescence sendiri adalah sel berusia tua yang telah berhenti berkembang.
“Saat tubuh manusia mulai menua, sel-sel di dalamnya pun perlahan ikut menua. Begitu juga dengan fungsinya yang tak lagi sebaik sel-sel usia muda,” ujar Profesor Lorna Harries dari University of Exeter Medical School.
Terkait hal ini, tim peneliti dari University of Exeter mampu membuat sebuah terobosan. Dilaporkan bahwa mereka berhasil menciptakan suatu senyawa yang dapat mengurangi jumlah sel-sel tua hingga 50 persen.
Dalam studinya, para peneliti mempelajari segala hal tentang splicing factor. Splicing factor itu sendiri adalah protein yang memainkan peran utama dalam menentukan perilaku beberapa gen tertentu. Selanjutnya, para ilmuwan mengidentifikasi dua gen yang bertugas menentukan kapan dan bagaimana sel di dalam tubuh kita ikut berubah seiring bertambahnya usia.
Tak menutup kemungkinan, jika di masa depan penemuan ini dapat dimanfaatkan untuk mengobati pengerasan pembuluh darah yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung serta memperbaiki sel-sel yang rusak.
“Kami selalu berpikir berbagai penyakit yang berhubungan dengan penuaan seperti kanker, demensia dan diabetes memiliki penyebab pastinya, namun pada akhirnya penyebab semua penyakit ini hanya dikatikan pada faktor-faktor umum,” ujar Harries.
Para peneliti rencananya akan menguji coba dua splicing factor dengan senyawa yang berhasil mereka kembangkan yakni AP39, AP123 dan RT01. Ketiga senyawa ini sengaja dirancang untuk memberikan asupan gas hydrogen sulfida ke mitokondria yang ada dalam sel. Senyawa ini lah yang nantinya akan memberikan “energi” pada sel-sel tua untuk membantunya bertahan sekaligus mengurangi dampak penuaan sebelumnya.
Sejauh ini, hasil uji coba ketiga senyawa itu menunjukkan penuruan jumlah sel tua yang signifikan, antara 40-50 persen.
“Senyawa temuan kami ini berpotensi memberikan terobosan baru dalam pengobatan beberapa penyakit di masa depan. Selain itu, senyawa ini juga bisa digunakan sebagai dasar obat anti-degeneratif generasi baru,” Harris mengatakan.
- Source : www.rt.com