Begini Cara Kepolisian Inggris Memberantas Kasus Penipuan Online
“Membeli barang seperti mobil ataupun ponsel dengan harga yang miring pastinya sangat menggoda, tapi Anda harus hati-hati, jangan-jangan Anda justru membayarkan sejumlah uang untuk barang yang sebenarnya tak ada,” polisi Inggris memperingatkan ditengah-tengah gencarnya kampanye anti-penipuan.
Maraknya kasus penipuan online saat ini telah membuat masyarakat London menderita kerugian hingga lebih dari 8 juta poundsterling tiap tahunnya. Oleh karena itu, pihak kepolisian setempat berinisiatif meluncurkan kampanye yang bertujuan untuk mengedukasi mereka yang kerap melakukan belanja online.
Kampanye ini sendiri berisikan peringatan terhadap para penipu online dan pesan yang disertai gambar.
Serangkaian iklan digital rencananya akan muncul di berbagai situs, termasuk sejumlah situs pelelangan besar, sebagai bagian dari kampanye penipuan online yang digalakkan kepolisian Inggris.
Dalam iklan ini, polisi akan menyarankan para pembeli untuk mempertimbangkan kembali segala resiko penipuan saat mereka diminta mengirimkan sejumlah uang tapi tak sesuai dengan aturan keamanan yang tertulis di situs resmi.
Menurut data yang dirilis pihak kepolisian, tahun lalu total kerugian yang dialami para korban di London akibat penipuan online mencapai 8,3 juta poundsterling.
Sementara itu, sebanyak dua puluh tiga persen dari total laporan yang diterima kepolisian London tahun 2017, mengacu pada kasus penipuan online dengan modus menawarkan ponsel murah.
“Tujuan kampanye ini adalah untuk mengedukasi pada pembeli online tentang cara belanja online yang aman. Saran terpenting yang bisa kami sampaikan adalah jangan buru-buru men-transfer uang saat belanja barang dengan harga miring. Kami sadar belanja barang mewah seperti mobil atau ponsel dengan harga yang murah pastinya sangat menggoda, namun hati-hati! Jangan sampai Anda membayar untuk benda yang sebenarnya tak ada,” ujar Kepala Detektif Inspektur Gary Miles.
Data terbaru yang dirilis Kantor Intelijen Penipuan Nasional mengungkapkan sebanyak 61% kasus penipuan melibatkan pria sebagai oknum penipunya, sementara orang-orang berusia 31 sampai 40 tahun adalah mereka yang paling rentan menjadi korban penipuan online.
Need to report something that isn’t quite an emergency? ????
— City of London Police (@CityPolice) August 6, 2018
Report it online, the quick, convenient way to report non-emergency crime and incidents. ????????
Visit https://t.co/8yVBonrWGs pic.twitter.com/wyEgSHbHwa
Diketahui bahwa kampanye anti-penipuan ini akan terus diluncurkan sampai akhir bulan September nanti. Selanjutnya pihak kepolisian akan melakukan peninjauan ulang sebelum kampanye kedua diluncurkan dan diharapkan berakhir pada bulan Desember mendatang pasca perayaan Natal.
- Source : sputniknews.com