Benarkah Facebook Meminta Penggunanya Mengirimkan Foto Telanjang?
Usai dilanda skandal kebocoran data, Facebook sekarang membuat studi percobaan yang dirancang untuk melindungi seluruh data penggunanya.
Tak hanya itu, studi ini juga diharapkan akan membantu menyelesaikan masalah postingan foto tak pantas milik pengguna Facebook yang terkadang muncul di lamannya.
Menurut laporan kantor berita The Independent, beredar kabar bahwa Facebook telah meminta seluruh penggunanya utuk mengirimkan foto intimnya.
Kabarnya, langkah ini dianggap sebagai bagian mekanisme uji coba Facebook untuk mencegah berbagai foto intim milik pengguna terposting tanpa sepengetahuan dan seizin pemiliknya.
Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, perwakilan Facebook menjelaskan bahwa pengguna dapat mengunggah foto apapun, termasuk foto yang dirasa dapat memalukan diri sendiri.
Selanjutnya, pihak Facebook akan men-scan foto yang telah dikirimkan pengguna untuk dibuatkan sebuah sidik jari digital.
Teknologi sidik jari inilah yang nantinya bisa Facebook gunakan untuk mencegah foto apapun yang tak diinginkan pengguna terposting di laman media sosial.
Kemudian, setelah seluruh prosedurnya selesai pihak Facebook akan langsung menghapus foto kiriman pengguna.
Kendati demikian, sidik jari yang sebelumnya telah dibuat berdasarkan foto kiriman pengguna akan tetap tersimpan di database Facebook.
Nantinya, sidik jari ini bisa digunakan pihak Facebook untuk membandingkan foto yang sebelumnya telah dikirimkan seorang pengguna untuk diamankan dengan foto yang dibagikan pengguna lainnya di media sosial seperti Facebook, Instagram atau Messenger.
Jika foto yang diposting pengguna lain cocok dengan sidik jari yang tersimpan di database Facebook, secara otomatis foto tersebut akan diblokir sebelum muncul di media sosial.
Sebagai informasi, inisiatip semacam ini dirancang khusus oleh Facebook untuk menghentikan tindakan yang sering disebut dengan “revenge porn”.
Revenge porn sendiri adalah tindakan di mana seseorang memposting foto intim untuk mempermalukan orang yang ada di dalam fotonya.
“Tindakan memposting foto intim seseorang tanpa sepengetahuan dan seizin pemiliknya sangatlah jahat dan berdampak mencoreng nama baik orang tersebut. Oleh karena itu kami ingin membantu para korban semampu dan sebisa kami,” ujar kepala keamanan Facebook Antigone Davis.
Sayangnya dalam prosedur keamanan ini, foto intim pengguna harus tetap dikirimkan kepad Facebook untuk kemudian dianalisa seseorang tak dikenal yang telah mendapat pelatihan khusus dari tim Facebook.
Perlu diketahui, fitur baru ini hanya tersedia di wilayah AS, Inggris, Australia dan Kanada.
- Source : sputniknews.com