Mayoritas Masyarakat Inggris Mendukung Penggunaan Ganja Untuk Kepentingan Pengobatan
Usai parlemen memperkenalkan UU mengenai penggunaan ganja, sebuah polling menunjukkan bahwa masyarakat Inggris sangat mendukung penggunaan ganja untuk kepentingan medis.
Sebuah polling YouGov yang dilakukan untuk mengetahui sikap masyarakat Inggris terhadap ganja.
Hasilnya, sebanyak 75% masyarakat Inggris merasa dokter harusnya dibolehkan memberikan ganja dalam resep pasien yang dianggap membutuhkan. Sedangkan 12% merasa dokter tak perlu melakukan hal tersebut.
Pengobatan menggunakan ganja sendiri diketahui bisa mengobati berbagai macam penyakit seperti epilepsy.
Sementara itu, saat ini pengobatan berbasis ganja sedang dikembangkan untuk menyembuhkan kanker dan autis.
Terlebih lagi, dari hasil polling tersebut diketahui bahwa masyarakat Inggris menginginkan peraturan mengenai ganja lebih dilonggarkan dari peraturan yang ditetapkan saat ini.
Ketika ditanya, mana yang lebih mereka pilih antara legalisasi ganja atau status ganja tetap ilegal 43% masyarakat Inggris cenderung menginginkan legalisasi ganja, sementara 41% lainnya justru menentang legalisasi ganja.
Pertanyaan lainnya, saat diberi tiga pilihan apakah masyarakat lebih condong pada kriminalisasi, dekriminalisasi atau legalisasi, 40% ingin UU tetap seperti adanya kini, 24% menginginkan dekriminalisasi, sedangkan 27% menginginkan perdagangan ganja dilegalkan.
Namun, ketika pilihannya diubah menjadi kebijakan yang lebih lunak terkait ganja, dekriminalisasi dan legalisasi, 51% masyarakat lebih menginginkan kebijakan yang lebih bebas dibanding yang diterapkan saat ini.
Sekarang, status ganja di Inggris masuk ke dalam daftar obat-obatan Kelas B, membuat ganja setara dengan amfetamin, obat speed dan obat penenang kuda.
Sebagai tambahan, alasan mengapa mayoritas masyarakat Inggris medukung legalisasi ganja kerena mereka yakin kalau ganja tak berbahaya jika digunakan dengan dosis yang tepat.
Kembali melihat data dari polling tersebut, sebanyak 62% masyarakat Inggris mengatakan, ganja bisa berbahaya hanya jika digunakan secara terus menerus, sementara 25% lainnya tetap beranggapan kalau ganja memang zat yang sangat berbahaya.
Sementara itu sebagai perbandingan, masyarakat juga ditanyai pendapatnya terhadap alkohol dan tembakau, dua zat yang saat ini statusnya dilegalkan pemerintah.
Hasilnya mengejutkan, dimana 80,3% masyarakat Inggris menilai alkohol yang dikonsumsi secara terus menerus dampaknya akan lebih membahayakan dibanding konsumsi ganja secara terus menerus.
Sementara lebih dari 90,3% masyarakat merasa merokok tembakau jauh lebih membahayakan daripada mengonsumsi ganja.
- Source : www.rt.com