www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Waspada! Aplikasi Pesan Ini Sering Digunakan Teroris Dalam Merencanakan Rangkaian Aksinya

Penulis : RT | Editor : Indie | Senin, 28 Mei 2018 11:55

Kepala Penjaga Lembaga Keamanan Internat Rusia, Roskomnadzor mengatakan dalam Forum Ekonomi yang digelar di St. Petersburg bahwa dirinya memiliki bukti kalau seluruh rangkaian teroris yang terjadi di seluruh dunia dikoordinasikan melalui aplikasi pesan Telegram.

“Buktinya tak terbantahkan. Semua serangan teroris yang terjadi di negara kami dan di seluruh dunia diorganisir melalui aplikasi pesan Telegram,” ujar Aleksandr Zharov seperti yang dikutip oleh kantor berita Interfax.

Aleksandr Zhariv lanjut mengatakan bahw permintaan pihak Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) yang bersikeras mendesak Telegram untuk menyerahkan kunci enkripsi agar negara bisa mengetahui seluruh percakapan penggunanya memang dibenarkan.

Zhariv turut menambahkan bahwa kondisi serupa juga terjadi di aplikasi Zello Walkie-Talkie, yang saat ini juga telah dilarang penggunaannya di Rusia.

Pada pertengahan bulan April lalu, Roskomnadzor mengeluarkan sebuah aturan yang meminta seluruh penyedia layanan internet memblokir situs yang berkenaan dengan aplikasi Telegram.

Sejalan dengan Roskomnadzor, hukum di Rusia sendiri juga tegas meminta seluruh pemilik perusahaan internet tetap memantau jejak percakapan kliennya.

Selain itu, hukum di Rusia juga meminta para pemilik perusahaan internet menyerahkan kunci enkripsi pada petugas keamanan negara.

Mengenai hal ini, pihak Telegram bersikeras kalau secara teknis penyerahan kunci enkripsi adalah hal yang mustahil.

Oleh karena itu, mereka menolak mematuhi peraturan yang ditetapkan.

Sejak dimulainya upaya pengetatan keamanan di Rusia, Roskomnadzor telah memblokir jutaan alamat IP yang sering kali digunakan Telegram.

Sekitar 80 VPN dan layanan proxy yang berkenaan dengan Telegram juga tak luput dari pemblokiran pemerintah Rusia.

Kendati demikian, aplikasi pesan ini terus berpindah alamat IP sehingga masih bisa diakses masyarakat luas hingga saat ini.


Berita Lainnya :


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar