Pemimpin Iran, Khamenei: Negara-Negara Muslim Harus Bersatu Menentang Amerika Serikat
Hubungan antara Iran dan Amerika Serikat telah menengang selama beberapa dekade akibat Washington mengkritik program rudal dan kesepakatan nuklir Iran.
Pemimpin agung Iran, Sayyid Ali Hosseini Khamenei meminta seluruh negara Muslim bersatu menentang Amerika Serikat dan seluruh musuh bersama umat Muslim.
Khamenei mengatakan, “Iran berhasil melawan tekanan yang dilancarkan Amerika beserta sekutunya, oleh karena itu negara Muslim juga harus bersatu untuk mengalahkan lawan lainnya.”
Politisi Amerika Serikat, Christopher Ford mengatakan saat ini Amerika tidak berniat menegosiasikan kembali kesepakatan nuklir Iran saat ini. AS cenderung ingin merubah isi kesepakatan yang ada saat ini.
Namun, Presiden Prancis Emmanuel Macron justru mengatakan Amerika Serikat akan mengakhiri kesepakatan nuklir tersebut.
Seperti yang telah diketahui, berbeda dengan sang presiden Amerika, para pemimpin dunia lebih menyarankan Trump untuk terus mempertahankan kesepakatannya.
Bahkan, mengembangkan isi kesepakatan yang ada saat ini jika situasinya memungkinkan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berulang kali mengkritik kesepakatan nuklir Iran yang dibuat dalam masa pemerintahan presiden Obama.
Trump mencap kesepakatannya sebagai kesepakatan terburuk di sepanjang sejarah. Oleh karena itu, dirinya akan menarik Amerika Serikat dari kesepakatan tersebut jika isinya tidak diubah sesuai keinginan AS.
Kesepakatan nuklir Iran ditandatangani pada tanggal 14 Juli 2015 oleh China, Prancis, Jerman, Rusia, Britania Raya dan Amerika Serikat.
Isi kesepakatan ini akan membuat Iran terlepas dari seluruh sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat ataupun PBB dengan syarat mau menghentikan program pengembangan senjata nuklir miliknya.