Pemakaman Stephen Hawking di Inggris menghormati ‘peninggalannya yang akan dikenang selamanya’
Pemakaman untuk profesor Stephen Hawking, seorang ikon fisika teoritis, digelar di gereja Great St Marry, sebuah gereja di universitas Cambridge di mana dirinya menjadi tenar, sebagai seorang mahasiswa yang mengerjakan studi inovatif mengenai ruang dan waktu.
Hawking, seorang penderita penyakit saraf gerak, wafat pada tanggal 14 Maret lalu di usia 76 tahun di rumahnya yang terletak tak jauh dari kampusnya itu.
Iring-iringan pemakamannya tiba saat lonceng gereja berdenting 76 kali, merepresentasikan usia kehidupan sang ahli kosmolog.
Ratusan penonton yang berada di luar gereja bertepuk tangan saat mobil jenazah yang membawa jenazahnya tiba, seperti yang dilansir BBC.
Peti mati sang ahli matematika terkenal yang dibawa oleh enam orang yang berasal dari Kampus Gonville dan Caius Universitas Cambridge, dihiasi dengan banyak bunga lili putih dan mawar putih, merepresentasikan alam semesta dan bintang kutub.
Mereka yang membawa peti jenazahnya dipilih dari mereka yang pernah bekerja melayani Hawking semasa hidupnya, seperti yang membantu mendorong kursi roda sang profesor di tempat umum. Keluarga sang penulis buku bestseller berjudul A Brief History of Time menghormati mereka yang telah membantu Hawking semasa hidupnya dengan memintanya menjadi pihak pengusung jenazah.
Diperkirakan 500 orang yang terdiri dari keluarga, teman dan kolega telah diundang untuk menghadiri sebuah layanan pemakaman pribadi yang dilakukan di dalam gereja tersebut.
Pada tanggal 15 Juni sebuah layanan yang diperuntukkan untuk Hawking akan diadakan di Westminster Abbey di London, tempat abu sang profesor akan dimakamkan, di dekat makam Sir Isaac Newton yang dimakamkan pada tahun 1727 dan dekat Charles Darwin yang dimakamkan pada tahun 1882.
Pejabat tinggi gereja Westminster, menegaskan sangat tepat bagi Hawking untuk tetap berada di dekat sesama tokoh ilmuwan terkenal lainnya, seperti yang dikutip oleh BBC.
- Source : sputniknews.com