Para ilmuwan mengklaim kemungkinan adanya alien pemakan radiasi
Planet terbesar Yupiter dan berbagai satelitnya telah lama mempesonakan para ilmuwan di seluruh dunia. Baru-baru ini satu kelompok berisikan para ilmuwan Brazil membuat sebuah penemuan menarik yang membuat manusia selangkah lebih dekat mendeteksi keberadaan alien di planet-planet lain yang berada di sistem tata surya kita.
Para peneliti dari Brazilian laboratory of synchrotron light, University of Sao Paolo telah mengatakan kalau sateli Yupiter, Europa, kemungkinan mengandung bakteri yang memakan sinar radiasi, majalah Science Alert melaporkan.
Menurut para ilmuwan, Europa, nampaknya memiliki unsur radioaktif yang bisa berfungsi sebagai sumber energy untuk mikroorganisme serupa, audaxviator Desulforudis terrestrial.
Desulforudis audaxviator merupakan bakteri monotipik yang hidup di kedalaman 1,5 km sampai 3 km di bawah permukaan Bumi di dalam air tanah.
Organisme ini tidak memerlukan cahaya matahari dikarenakan mereka mendapatkan asupan energinya berdasarkan reaksi reduksi yang melibatkan unsur sulfat dan hidrogem, yang diperoleh sebagai hasil penguraian molekul air selama proses pembusukan uranium, torium dan isotope radioaktif potassium .
Menurut para ilmuwan tersebut, kehidupan di Europa bisa diwujudkan dalam tiga kondisi: adanya perairan, tingginya temperatur dan adanya unsur kimia penting untuk menjaga metabolism organisme.
Dua unsur nampaknya ada di satelit Yupiter tersebut. Namun, para ilmuwan masih belum tahu zat mana yang ada dalam air Europa.
Hasil pemodelan distribusi berbagai unsur kimia pada benda langit di tata surya menunjukkan bahwa bahan radioaktif kemungkinan besar ada, baik di di Europa maupun di Enceladus.
Menurut para ilmuwan, angka bahan radioaktifnya harus cukup untuk mendukung kehidupan organisme seperti D.audaxviator yang berada di berbagai planet nan jauh di sana.
- Source : sputniknews.com