Dibully ketika kecil, sekarang model albino ini tampil di majalah Vogue
Leo Jonah, seorang model berusia 22 tahun dari London, Inggris dulunya sering dibully karena dirinya menderita albino. Namun, saat ini sang model berhasil mejeng di majalah Vogue.
Keluarga Leo merupakan keluarga berkulit hitam pertama yang ada di wilayah tempat tinggalnya, cukup menjadi alasan bagi dirinya yang memiliki masa kecil tak menyenangkan. Namun, yang menjadi masalah utamanya adalah dia dan kedua saudaranya terlahir sebagai seorang albino, sebuah kelainan bawaan yang disebabkan oleh mutasi di salah satu dari beberapa gen dan ditandai dengan seluruh atau sebagian kulit, rambut dan mata seseorang yang tak memiliki pigmen.
Meskipun kondisi ini tergolong bawaan gen, hanya ada satu dari empat kelahiran anak dengan bawaan albino jika kedua orang tua membawa gen albino ini, menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris. Dan untuk ketiga anak lain yang lahir dari orang tua yang sama dan memiliki kondisi sama seperti ini, merupakan hal yang luar biasa.
Menurut Leo, dia dan seluruh saudara kandungnya dahulu kala, terus dibully oleh anak-anak lainnya hanya karena penampilan mereka yang berbeda, dan dirinya ingat betul tak ada hari yang dia lalui tanpa berkelahi.
“Saya tidak bisa masuk ke sebuah toko tanpa berkelahi. Setiap harinya saya berkelahi,” dia mengatakan pada MailOnline. “Bahkan ketika saya mencoba berbaur dengan yang lainnya, tetap saja tidak berhasil.”
Namun karena penampilannya yang unik lah yang membuatnya istimewa. Dan ketika seorang agen model menemukannya, hidupnya berubah 180 derajat.
Dia saat ini telah menjadi seorang model sukses yang ikut berpartisipasi dalam London Fashion Week, muncul di berbagai video musik dan tampil di majalah Hunger. Dan saat ini, dirinya mejeng di halaman majalah Vogue Russia.
Menurut Leo, dia telah mengembangkan kondisi yang dimilikinya tanpa berusaha merubah penampilannya. Dia berharap kisah hidupnya akan menginspirasi mereka yang terlahir dengan bawaan albino untuk menerima diri mereka sebagaimana mestinya.
- Source : sputniknews.com