4 Hal yang dirahasiakan direktur CIA dalam kemunculan publiknya
CIA akan terus ‘memojokkan Rusia’ di manapun mereka menemukannya, sang direktur mengatakan dalam kemunculannnya ke muka public yang sangat langka. Dia juga mengungkap berita mengejutkan terkait prioritas badan tersebut terhadap Korea Utara, Amerika Latin dan wilayah lainnya.
Berbicara pada American Enterprise Institute (AEI) di Washington pada hari Selasa, Direktur CIA Mike Pompeo mengingat kembali masa jabatannya yang telah bertahun-tahun di agensi tersebut. Dalam prosesnya, dia menawarkan untuk mengungkap beberapa operasi dan aspirasi CIA serta beberapa pertanyaan geopolitik yang memanas.
Sejak mengambil alih agensi tersebut setahun yang lalu, Pompeo mengatakan misi CIA adalah “untuk mencuri semua rahasia” atas nama AS dan “melakukannya dengan sangat agresif tanpa rasa bersalah”. Namun CIA juga perlu beroperasi dengan cara semacam itu untuk mendapatkan dan menjaga kepercayaan masyarakat Amerika.
.@CIA director Mike Pompeo @AEI: “We have an obligation to do everything we can to operate in a way that engenders the American people’s trust.” pic.twitter.com/fixc7Qa7Mu
— Natalie Johnson (@nataliejohnsonn) January 23, 2018
Nuklir Korea Utara
Dalam jangka seminggu dirinya mengambil alih kendali, Pompeo menciptakan sebuah pusat misi Korea Utara karena sebelumnya tak pernah ada hal semacam ini, Seseorang harus memulainya.
“Kita berada di posisi yang jauh lebih baik saat ini dibanding 12 bulan yang lalu,” Pompeo mengatakan, namun menekankan bahwa kemampuan yng dimiliki saat ini masih belum berada di tahap yang dia inginkan, khususnya pada tahap penilaian dampak atas sanksi yang diberikan dan penelusuran siapa saja yang mematahkan sanksinya.
Ketika ditanya apakah CIA percaya pemimpin Korea Utara Kim Jong-un seorang aktor yang rasional, Pompea menjawab: “Kami percaya.”
Namun, dirinya mengatakan CIA tidak percaya kalau Kim mendapat informasi yang akurat dari para pejabatnya sendiri. Sehingga CIA mengambil tindakan nyata dengan mengirimkannya pesan yang menginformasikan kalau AS serius ingin menciptakan denuklirisasi di wilayah Semenanjung Korea.
CIA juga percaya Kim menginginkan adanya senjata nuklir lebih dari sekedar senjata pelindung negara, namun untuk tujuan lainnya seperti penyatuan dua negara Korea di bawah pimpinannya.
Director Pompeo: We do believe that Kim Jong Un, given these tool sets (nuclear capabilities) would use them for things besides just regime protection...and that includes to put pressure on what is his ultimate goal: the reunification or the Korean Peninsula. @AEI @CIA
— AEI Foreign Policy (@AEIfdp) January 23, 2018
Impian Soviet milik Vladimir Putin
“Kita harus terus memojokkan Rusia di manapun kita menemukannya,” Pompeo mengatakan pada khalayak di AEI. Meskipun banyak hal telah berubah dalam masa jabatannya di CIA, penilaian terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan keinginannya belum berubah, ujarnya.
Putin bangun setiap pagi “menginginkan negara Uni Soviet tersebut kembali ke masa kejayaan dan kemakmurannya,” dan semua tindakannya di seluruh dunia dimaksudkan untuk menyampaikan pada seluruh rakyat Rusia tentang “kekuatan imperial rakyat Rusia”, menurut Pompei.
Berbagai ancaman yang akan datang
Sebagai tambahan terhadap semua ancaman yang diberitakan, Langley saat ini memantau berbagai tempat dan pihak lainnya, Pompeo mengatakan kalau “masalah politik di Amerika Latin” merupakan salah satu ancaman yang muncul. CIA saat ini “bekerja keras untuk menyelesaikan berbagai masalah di Venezuela,” ujarnya tanpa memberikan rincian yang lebih detil.
Hal lainnya yang harus dipahami komunitas intelijen tersebut, ungkapnya, adalah ancaman yang muncul dari pelaku yang bukan merupakan negara, seperti WikiLeaks. Namun, buku sejarah masih hanya membicarakan terkait ancaman yang berasal dari berbagai negara “seperti Yugoslavia”, Pompeo mengatakan.
Musuh di dalam badan itu sendiri
Tanpa mengakui fakta bahwa CIA baru-baru ini kehilangan sebagain besar asetnya di China, Pompeo menyadari bahwa badan tersebut saat ini memberikan lebih banyak sumber yang justru menyerang badan intelijen itu sendiri.
“Kita harus memastikan kalau semua rahasia yang kita curi tidak dicuri lagi,” ujarnya, menekankan bahwa pihak yang bertanggung jawab atas penyerangan terhadap badan intelijen itu saat ini dilaporkan langsung padanya.
.@CIA Director Pompeo mentions @aei speech the importance of "Offensive Counter-intelligence" in preventing moles like one that resulted in execution of Chinese assets. Important and surprised to hear such trades openly referenced @AEIfdp
— Phillip Lohaus (@philliplohaus) January 23, 2018
Minggu lalu, seorang mantan agen CIA ditahan dan dituntut dengan “penyimpanan informasi pertahanan nasional yang tidak sah.” Dakwaan yang dijatuhi pada Jerry Chun Shing Lee mengatakan bahwa para agen FBI menemukan “dua buku kecil berisi catatan tulisan tangan yang memuat informasi rahasia,” satu diantara hal yang lainnya adalah “nama dan nomor telepon asli dar para aset dan pegawai CIA” dan berbagai lokasi fasilitas yang tersembunyi.
Agensi ini tidak mengonfirmasi jika hal ini terkait dengan penangkapan atau eksekusi dari tersangka aset CIA di China yang berjumlah 18-20 orang di tahun 2010 sampai 2012.
- Source : www.rt.com