Majalah Prancis menyebabkan kegemparan usai menempatkan Israel disamping Korea Utara sebagai “bukan negara yang nyata”
Majalah Prancis Youpi harus menarik isu bulan Januarinya karenan membuat “kesalahan” dengan menempatkan Israel berdampingan dengan Korea Utara sebagai contoh “negara yang tidak nyata”.
Majalah tersebut, yang ditujukan pada anak-anak berusia dari lima sampai delapan tahun, termasuk di dalamnya mainan kartu trivia. Di salah satu kartu, Israel ditempatkan berdampingan dengan Korea Utara, dimana keduanya nampaknya dikategorikan sebagai bukan “negara nyata”
“197: Kami menyebut ke 197 negara ini negara resmi, seperti Prancis, Jerman atau Aljazair. Ada yang lainnya juga, namun tidak semua negara di dunia sepakat bahwa semua negara merupakan negara yang nyata (sebagai contoh Israel atau Korea Utara),” bunyi kartu tersebut yang mana telah memercikkan sebuah reaksi keras.
“Terkejut atas kebohongan yang diajarkan pada anak-anak. Retorika semacam itu hanya akan mendorong anti-Zionisme, tak terpisahkan dari anti-Semitisme,” Aliza Bin Noun, duta besar Israel untuk Prancis mengatakan dalam Twitter, sambil menandai Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Francis Kalifat, presiden CRIF (Federasi Komunitas dan Organisasi Yahudi di Prancis) mengecam kartu tersebut, menyebutnya “kebohongan nyata sekaligus luar biasa”.
Usai adanya reaksi keras, majalah tersebut ditarik peredarannya dari kios-kios penjualan di Prancis dan Belgia.
Pascal Ruffenach, presiden perusahaan penerbitan Bayard, yang memiliki majalah Youpi, mengeluarkan permintaan maaf atas “kesalahan” yang mengatakan bahwa perusahaan tersebut “benar-benar tak pernah bermaksud meragukan keberadaan negara Israel,” pihaknya menambahkan rasa permintaan maaf “pada seluruh pihak yang merasa tersinggung.”
Israel tidak diakui oleh lebih dari 30 negara, dengan kebanyakan dari mereka adalah negara-negara Muslim termasuk Arab Saudi, Iran, Lebanon, Qatar, Irak dan Pakistan, tapi juga Kuba dan ironisnya, Korea Utara. Sementara itu, negara Korea Utara juga disangkal oleh Prancis, Jepang dan Korea Selatan yang mengklaim sebagai satu-satunya pemerintah yang sah di wilayah Semananjung Korea.
- Source : www.rt.com