Kepala MI5 mengatakan ancaman Islamis “yang beragam” terhadap Inggris berkembang pada ‘skala & kecepatan yang tak pernah terjadi sebelumnya’
Petugas intelijen top domestic Inggris telah memperingatkan bahwa Inggris berada dibawah ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya dari para teroris Islamis, dan dia mengatakan bahwa 20 aksi telah digagalkan dalam empat tahun belakangan ini, sementara berbagai serangan yang berhasil di masa depan tak terelakkan.
“Ancaman itu bersifat multi-dimensional, berkembang dengan cepat dan beroperasi pada skala dan kecepatan yang tidak pernah kita lihat sebelumnya,” Andrew Parker, direktur umum MI5, mengatakan pada pidato umum langkanya di depan para wartawan di London. “Ancaman ini berada di tempo tertinggi yang pernah Saya dalam karir saya selama 34 tahun. Dewasa ini, semakin banyak aktivitas terror yang datang pada kita dengan lebih cepat, dan aktivitas ini lebih sulit untuk dideteksi.”
Parker mengatakan bahwa 500 operasi langsung saat ini memonitor 3.000 tersangka yang potensial, dari 20.000 orang yang “terhubung dengan terorisme”, yang memperlihatkan “kenaikan yang dramatis terhadap ancaman tersebut,” dikarenakan kantor tersebut telah menambah 5.000 staf nya untuk dapat menangani berbagai bahaya “yang beragam”, yang disatukan oleh “ideologi yang beracun”.
“Ancamannya lebih beragam dari yang pernah Saya tahu. Ancamannya berkembang di Inggris, namun ancaman tersebut juga dilatur dari luar negeri. Ancaman secara online. rencana yang rumit dan juga tikaman yang kasar; perencanaan yang panjang namun juga berbagai serangan yang mendadak. Para ekstrimis berasal dari segala usia, jenis kelamin dan latar belakang, hanya disatukan oleh ideology beracun dari kemenangan kekerasan yang menyetir mereka”, ucap Parker yang telah mengepalai MI5 sejak tahun 2013.
Tiga puluh enam orang telah terbunuh di seluruh Inggris dalam empat serangan para jihadis di tahun 2017, termasuk bm bunuh diri di Manchester pada bulan Mei dikatakan bahwa mustahil untuk kantor intelijen memantau setiap ancaman, atau mencegah setiap kejadian, mengingat bahwa Salman Abedi, pria yang membunuh 22 orang dengan bom rakitan yang bahkan tidak termasuk dalam daftar teror lanjutan.
“Saya pikir kita harus berhati-hati karena diri kita tidak dilindungi perlindungan dengan standar yang 100 persen sempurna karena hal itu tidak dapat dicapai,” Parker memberitahu para audiens, menambahkan bahwa operasinya harus melibatkan keputusan hidup atau mati.
Parker memperingatkan bahwa sebanyak 850 anggota rekrutan Islam yang berasal dari dalam negaranya akan kembali dari Timur Tengah, namun juga memperingatkan bahwa praktek yang paling berbahaya datang dari mereka yang disepelekan namun terlatih dan para “ekstrimis amatir yang dapat menggunakan tempat-tempat aman secara online untuk melakukan ancaman yang lebih sulit dideteksi dan memberikan kami peluang yang lebih kecil untuk menghalangi”.
Sang kepala MI5 mengatakan bahwa mereka tidak ingin dipandang sebagai “Raja Canute yang mencoba menahan arus perkembangan teknologi” namun mengatakan bahwa Facebook, Google, Amazon dan para raksasa internet lainnya memilika “tanggung jawab etis” dalam memerangi terorisme.
“Tak ada perusahaan yang ingin memberikan para teroris precursor eksplosif. Berbagai media sosia tidak ingin menjadi tempat yang menampilkan video pembuatan bom. Dan para penyedia layanan komunikasi tidak mau menyediakan sarana perencanaan teroris, di luar penglihatan MI5”. Ucap Parker.
- Source : www.rt.com