www.zejournal.mobi
Rabu, 27 November 2024

Ratusan RIbu Orang Berdemo Menentang Kemerdekaan Catalan Di Barcelona (VIDEO)

Penulis : RT | Editor : indie | Senin, 09 Oktober 2017 14:24

Ratusan ribu orang berdemo di pusat kota Barcelona pada hari Minggu sebagai penentangan terhadap deklarasi kemerdekaan apapun dari Spanyol, memasang spanduk bertuliskan “Saya warga Spanyol”, “Catalonia merupakan bagian dari Spanyol” dan “Bersama kita lebih kuat”.

Polisi mengatakan sekitar 350.000 orang turun ke jalanan ibu kota Spanyol, bahkan panitia mengatakan jumlahnya hampir mendekati 930.000 orang.

Demo tersebut dirancang untuk mempertahankan kesatuan Spanyol, yang diorganisir oleh kelompok Masyarakat Sipil Catalan (SCC) dengan slogan ‘Ayo! Perbaikik pola pikir kita’

“Tiap orang memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya. (Sampai) saat ini Saya memilik impresi bahwa (orang-orang) yang menentang kemerdekaan tak dapat bersuara. Hari ini merupakan hari yang luar biasa ketika setiap orang di Catalonia dapat bersuara.” Seorang warga Prancis yang tinggal di Barcelona mengatakan pada RT.

Ketika ditanya mengenai kehadiran polisi federal di wilayah tersebut, wanita tersebut membenarkan tindakan tersebut dengan mengatakan bahwa “kita tidak dapat melupakan bahwa Catalonia masihlah bagian dari Spanyol”.

Terbungkus dalam bendera Spanyol, warga lokal lainnya percaya Perdana Menteri Rajoy harus mengikuti peraturan dan mengikuti kekuasaannya. “Dia bertanggung jawab atas pemerintahan kami, Dia harus melakukan sesuatu. Dia harus menhapuskan beberapa kekuasaan dari pemerintah otonom, karena mereka tidak mengikuti peraturan.”

Lainnya melihat perkumpulan pada hari Minggu tersebut sebagai sebuah kesempatan untuk warga Catalan turun ke jalan dan mengatakan “Kami juga warga Spanyol”. Kalian tidak boleh menguasai Catalonia, karena Catalonia diperuntukkan untuk setiap orang dan Spanyol adalah milik semua orang.”

“Orang-orang yang menginginkan perdamaian berada di sini, kami tidak menginginkan perang, kami tidak menginginkan adanya konflik dengan Catalonia. Ini adalah bendera kami, dan Catalonia bukanlah bendera kami”, ucap pria tersebut yang dibalut dengan warna bendera Spanyol merah dan kuning. “Hidup Spanyol! Hidup Spanyol!” seru pria tersebut, sambil para kerumunan menyorakkan dan bergabung dengan seruannya.

Lebih dari 2,2 juta orang di seluruh Catalonia memberikan suaranya pada referendum hari Minggu lalu yang mana 90% menyatakan keinginannya untuk lepas dari Spanyol. Tindakan kasar kepolisian terhadap referendum kemerdekaan yang dilakukan di Spanyol itu telah mengakibatkan 800 orang terluka dan menimbulkan protes massal dengan 700.000 warga turun ke jalanan Barcelona untuk mencurahkan kemarahan merekan dan menyuarakan dukungan kepada otoritas setempat.

Setelah referendum tersebut, pemimpin wilayah Catalonia Carles Puigdemont berjanji untuk memperlihatkan hasil referendumnya pada parlemen setempat, meski Dewan Konstitusional Spanyol menganggap referendum tersebut ilegal. Dewan tersebut secara diam-diam menunda sesi Parlemen Catalan berikutnya yang jatuh pada hari Senin dengangarapan hasil dominan pemungutan suara tersebut dapat diatasi.

Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengatakan, dalam sebuah wawancara eksklusif denga El Pais pada hari Sabtu bahwa “Spanyol tak akan terpisah dan kesatuan bangsa akan dipertahankan. Kami percaya bahwa kami mengetahui apa yang dipikirkan warga Spanyol. Dan mereka harus tahu bahwa pemerinta juga mengetahui apa yang harus dilakukan”.

“Idealnya kita tidak harus mengambil tindakan drastic, tapi untuk itu harus dilakukan beberapa perbaikan. Saya mengharapkan ancaman terhadap deklarasi kemerdekaan secepat mungkin dapat ditarik” ucapnya.


Berita Lainnya :

Pada hari Senin, Komisi Eropa mendukung pendirian pemerintah Spanyol bahwa referendum tersebut menentang hukum dan mengatakan tindakan keras yang dilakukan polisi merupakan sebuah “permasalahan internal” bagi Spanyol.

Hal ini mengarah pada tuduhan kemunafikan yang disuarakan melawan Uni Eropa, dengan Presiden Serba Aleksandar Vucic mengatakan: “Bagaimana bisa dalam kasus Catalonia, referendum kemerdekaannya tidak sah, sementara di kasus Kosovo, pemisahan diri (dari Serbia di tahun 2008) diijinkan bahkan tanpa adanya referendum?”

Uni Eropa memihak pemerintah nasional Spanyol dan secara eksplisit gagal mengutuk penindasan kekerasan atas dilakukannya pemungutan suara tersebut.

Wakil Presiden Komisi Pertama Eropa Frans Timmermans menjelaskan pemukulan dengan menggunakan tongkat dan peluru karet yang digunakan untuk melawan para pemilih suara dan para pemrotes dianggap penggunaan yang “tepat” karena negara-negara Uni Eropa berhak melakukan tindakan tersebut untuk melindungi hukum.

“Ini merupakan sebuah tugas bagi pemerintahan apapun untuk melindungi hukum, dan hal ini terkadang membutuhkan penggunaan kekuatan yang tepat.” Timmermans melaporkan pada Parlemen Eropa di Strasbourg saat debat mengenai Catalonia.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar