100 perusahaan sebabkan 71% dari emisi global – laporan
Sekitar 71 persen dari emisi global disebabkan hanya oleh 100 perusahaan, sebuah penelitian gas rumah kaca/greenhouse gas (GHG) menemukan.
Dalam laporan Carbon Majors, CDP, yang sebelumnya dikenal dengan Carbon Disclosure Project, dan Climate Accountability Institute, menyatakan banyak pelaku korporasi terburuk mengenai hal polusi.
Penelitian tersebut mengklaim kontribusi bahan bakar fosil terhadap pemanasan globa telah meningkat sebanyak dua kali lipat, sementara hanya 100 saja menyebabkan 71 persen dari emisi metana dan karbon dioksida sejak tahun 1988.
New Report: #CarbonMajors reveals the 100 fossil fuel producers linked to 71% of Global GHG emissions https://t.co/7EBVreuk7i pic.twitter.com/T49DkJ86zd
— CDP (@CDP) July 10, 2017
“Dua puluh lima perusahaan dan badan penghasil negara bertanggung jawab atas 51 persen dari emisi GHG industri global. Semua 100 penghasil bertanggung jawab atas 71 persen emisi GHG industri global,” laporan tersebut menyatakan.
Dari 100 perusahaan ini, 36 perusahaan setidaknya dimiliki sebagian oleh pemerintah, termasuk Saudi Aramco, Gazprom, National Iranian Oil dan Coal india. ExxonMobil, Shell, BP, Chevron, Peabody dan Total adalah beberapa perusahaan swasta yang disebutkan dalam laporan tersebut.
CDP melacak statistik yang tersedia untuk umum mengenai metana dan karbon dioksida yang diberikan oleh produsen bahan bakar fosil. Dalam beberapa kasus, informasi ini diberikan secara sukarela untuk projek ini oleh para pebisnis.
Laporan tersebut tidak menyebutkan bagaimana masing-masing perusahaan dapat mengurangi dampak buruk lingkungannya.
Ekstraksi bahan bakar adalah bisnis yang semakin mengkhawatirkan ketika menyangkut polusi, laporan tersebut menegaskan. Sejak tahun 1988, lebih banyak polutan telah dipancarkan ke atmosfir daripada 237 tahun sebelumnya.
“Jika tren ekstraksi bahan bakar ini terus berlanjut selama 28 tahun seperti selama 28 tahun terakhir, maka rata-rata suhu global akan meningkat sekitar 4 derajat celsius... pada akhir abad ini,” laporan tersebut menyatakan.
Berdasarkan laporan dampak lingkungan tahun 2014 oleh Intergovernmental Panel on Climate Change, penelitian tersebut menyatakan bahwa peningkatan suhu seperti ini akan menyebabkan “kepunahan spesies yang substansial” dan “kelangkaan pangan global”.
- Source : www.rt.com