Jerman berikan perlindungan pada “beberapa” pasukan NATO dicari oleh Turki atas upaya kudeta gagal – laporan
Jerman telah memberikan status pengungsi kepada para warga negara Turki yang ditugaskan di pangkalan-pangkalan militer NATO dan memberikan perlindungan di tengah-tengah tindakan keras Ankara terhadap para pejabat yang tidak setia setelah sebuah upaya kudeta yang gagal di Turki bulan Juli tahun lalu, menurut laporan media lokal.
Hanya “beberapa” tentara Turki dan keluarga mereka sejauh ini diberikan suaka di Jerman, surat kabar Suddeutsche Zeitung, WDR dan NDR melaporkan. Para pencari suaka ini dilaporkna merupakan para perwira dengan paspor diplomatk yang sebelumnya ditugaskan di pangkalan-pangkalan NATO di Jerman dan kemudian diberhentikan oleh Ankara.
Menurut sumber-sumber Suddeutsche Zeitung, Kantor Federal Migrasi dan Pengungsi Jerman (BMAF) sebelumnya menahan untuk tidak meninjau ulang pengajuan tersebut, sementara menunggu hasil dari referendum reformasi konstitusional Turki.
Namun permohonan mereka dilaporkan diberikan lampu hijau setelah plebisit tanggal 16 April yang memberikan kekuatan baru kepada Presiden Turki Recep Erdogan. Namun, klaim oleh surat kabar Bavaria tersebut tidak pernah dikonfirmasikan secara resmi oleh BAMF.
Pengajuan suaka yang diterima tersebut kemungkinan akan meningkatkan tegangan antara Ankara dan Berlin, yang sudah mulai tegang selama persiapan referendum tersebut. Erdogan menuduh Jerman bersikap seperti “Nazis” dan “fasis” karena beberapa kota Jerman melarang perkumpulan untuk mendukung plebisit antara warga Turki yang tingga di Jerman. Jerman bahkan mencegah para menteri Turki muncul dalam beberapa acara.
Secara keseluruhan, sekitar 40 perwira Turki mengajukan suaka di Jerman setelah upaya kudeta yang gagal pada tanggal 15 Juli 2016, menurut majalah Der Spiegel. Mereka dianggap oleh Ankara sebagai pendukung faksi militer yang mencoba menggulingkan Erdogan.
Pada akhir Januari, Menteri Pertahanan Turki Fikri Isik mengatakan bahwa “harapan kami dari Jerman adalah bahwa mereka tidak akan menerima permintaan suaka ini.”
Upaya kudeta yang gagal ini memicu tindakan keras luas terhadap tokoh-tokoh oposisi di Turki dan menyebabkan ribuan orang, termasuk para perwira militer, hakim dan akademisi ditahan.
Kurang dari setahun, Jerman telah menerima 414 permintaan suaka dari warga Turki yang takut akan penuntutan dengan kaitan kudeta yang gagal.
Pada akhir Maret, empat perwira NATO Turki dan seorang atase diberikan status pengungsi di Norwegia. Sama seperti rekan mereka di Jerman, mereka memilih untuk mengabaikan perintah untuk kembali ke Turki setelah upaya kudeta yang gagal dan mengajukan perlindungan suaka.
- Source : www.rt.com