www.zejournal.mobi
Senin, 23 Desember 2024

Privacy Alert: Uber sekarang melacak para penumpang setelah mereka turun

Penulis : Sputnik News | Editor : Samus | Kamis, 08 Desember 2016 16:06

Masalah privasi timbul mengenai update terbaru Uber, yang terus melacak penumpang, bahkan setelah mereka menyelesaikan perjalnan mereka.

Dalam update aplikasi bulan lalu, para pengguna akan diminta untuk memberikan izin bagi Uber untuk mengumpulkan data lokasi bahkan ketika mereka tidak menggunakan aplikasi tersebut. Ini termasuk melacak penumpang selama lima menit setelah akhir perjalanan mereka, bahkan jika aplikasi tersebut tidak digunakan dan ditutup.

“Perusahaan akan menggunakan informasi ini untuk meningkatkan kinerja drop-off dan pick-up, yang telah secara konsisten menjadi sebuah masalah bagi Uber dan jasa serupa lainnya. Alasan paling umum dari pengendara dan pengemudi untuk saling menghubungi adalah untuk mengkonfirmasikan lokasi mereka saat aplikasi tidak menyediakan pinpoint yang akurat, dan Uber berharap untuk mengurangi kebingunan ini selama proses pick-up,” TechChrunch menrincikan.

Layanan ride-sharing diharapkan akan memungkinkan mereka untuk menentukan seberapa sering pengendara harus melewati sebauh jalan untuk mencapa tujuan mereka, yang dikatakan oleh perusaaan dapat menjadi sebuah bahaya keamanan. Uber juga berharap dengan memiliki lebih banyak data akan menyediakan mereka dengan wawasan lebih yang dapat digunakan untuk memperbaiki keakuratan dari fitur pin drop.

“Kami selalu memikirkan cara-cara untuk meningkatkan kepuasaan perjalanan dengan mempertajam perkiraan ETA kami untuk mengetahi lokasi pick up terbaik di setiap jalan yang ditentukan. Lokasi adalah pusat dari pengalaman Uber, dan kami meminta para pengendara untuk memberikan kami informasi yang lebih lanjut unutk mencapai tujuan-tujuan ini,” kata seorang juru bicara Uber kepada Sputnik News.

Para ahli privasi tidak senang dengan langkah ini. The Electronic Privacy Information Center (EPIC) menyatakan dalam komentarnya tentang update Uber yang telah mereka ajukan sebagai keluhan kepada Federal Trade Commission (FTC) atas pengumpulan data pengguna oleh Uber.

“FTC gagal bertindak dan Uber kini melacak para pengguna non-stop,” kata EPIC dalam sebuah pernyataan.

Organisasi privasi tersebut juga mencatat bahwa Uber saat ini sedang menghadapi tindakan huku ketika European Court of Justice berdebat apakah perusahaan tersebut harus dianggap sebagai sebuah jasa transportasi, dan tunduk pada aturan yang sama sebagai pesaing, atau sebuah platform digital, yang beroperasi di luar peraturan layanan dan transportasi.

Senator Al Franken mengatakan kepada NPR bahwa update tersebut “menimbulkan pertanyaan-pertanyaan” dan menegaskan bahwa ia akan melihat ke dalam masalah ini.


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar