Menteri Iran Temui Darmin, Sampaikan Niat Investasi di Kilang Minyak dan Listrik
Menteri Komunikasi dan Teknologi Informatika Iran, Mahmoud Vaezi, datang ke Jakarta, menemui Menko Perekonomian, Darmin Nasution. Kedatangan Vaezi sekaligus menyampaikan niat investasi perusahaan Iran untuk masuk ke sektor minyak dan gas bumi (migas) dan kelistrikan.
Pada sektor migas, disampaikan fokusnya adalah kepada pembangunan kilang minyak. Ini bisa sekaligus mendorong kerja sama langsung jual beli minyak dengan Iran.
"Sebenarnya dari negara yang ada minyaknya, buat indonesia bagus juga. Sehingga itu bisa didukung dengan kontrak jangka panjang suplai minyak, iya kan. Jadi kan kalau cuma kilang minyak dibuat, tapi suplainya tidak ada kontrak jangka panjangnya, dunia gonjang ganjing kita bisa kena juga," kata Darmin, usai pertemuan di kantornya, Jakarta, Jumat (25/11/2016).
Dari pihak Iran, kata Darmin, tidak menyebutkan nama proyek yang dimaksud. Selain itu, investasi lain yang diminati adalah proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW). Pemerintah pun menyambut keinginan tersebut dengan baik.
"Mereka bilang kalau masih ada diberi kesempatan untuk dia investasi di 35.000 MW itu banyak banget. Ya kan orang tahunya itu sudah habis. Habis dibagi kepada investor. Sehingga banyak pihak itu yang nyari-nyari. Banyak itu," terangnya.
Untuk investasi Indonesia ke Iran juga masih pada sektor migas. Hingga sekarang perusahaan yang berminat berinvestasi salah satunya adalah PT Pertamina (Persero). "Pertamina sebenarnya yang punya rencana investasi yang tadinya sempat tertunda ya memang ladang minyak," ujar Darmin.
Sementara itu, untuk perdagangan, pemerintah akan mengoptimalkan beberapa produk andalan. Seperti crude palm oil (CPO), tekstil dan beberapa hasil industri lainnya. Ke depan aktivitas perbankan juga akan kembali dihidupkan.
"Waktu sanksi itu memang perbankan nggak bisa ya. Sekarang akan kita hidupkan lagi, bidang perdagangannya kita hidupkan lagi, perbankannya pun kita hidupkan lagi," tukasnya.
Nilai total perdagangan bilateral Indonesia-Iran pada 2015 mencapai US$ 273,1 juta, mengalami tren penurunan sebesar 38,51% sejak 2011 yang tercatat sebesar US$ 1,8 miliar. Sementara sampai bulan Agustus 2016, nilai perdagangan bilateral hanya mencapai US$ 150 juta atau lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar US$ 195 juta.
Pada bidang investasi, berdasarkan catatan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi Iran di Indonesia secara akumulasi dalam periode 2011-2014 sebesar US$ 6,3 juta dengan 16 proyek.
- Source : finance.detik.com