www.zejournal.mobi
Senin, 23 Desember 2024

Realitas baru: senjata ruang angkasa masa depan akan mampu menghancurkan satelit musuh

Penulis : Sputnik News | Editor : Samus | Kamis, 27 Oktober 2016 14:55

Persanjataan anti-satelit ini memungkinkan, sesuatu yang harus diperhitungkan ketika merenacanakan operasi-operasi militer, ahli pertahanan Vasily Kashin mengatakan kepada Sputnik China.

Dalam sebuah wawancara dengan Sputnik China, ahli militer Vasily Kashin menjelaskan sebuah senjata anti-satelit sebagai sebuah realitas baru yang harus dipertimbangkan ketika merencanakan sebuah operasi militer.

Wawancara tersebut muncul setelah Mayjen Nina Armagno dari AU AS mengklaim bahwa Rusia dan China diduga akan mampu mengancam setiap satelit AS di orbit pada tahun 2025 mendatang, yang mengapa ia percaya perlu bagi Washington untuk menggunakan kekuatan untuk menjunjung kepentingan yang terkait.

Ia membuat pernyataan tersebut dalam sebuah acara di mana Teleskop Pengawasan Ruang Angkasa milik Defense Advanced Research Project Agency kepada Space Command Angkatan Udara AS.

Berbicara kepada Sputnik China, Kashin secara khusus menunjuk fakta bahwa Armagno telah menggarisbawahi bahwa semua satelit AS ini rentan, bukan hanya satelit intelijen dan komunikasi yang ditempatkan di orbit rendah.

Ia mengatakan bahwa Angkatan Darat AS sudah bergulat dengan ancaman yang ada bagi satelit mereka terutama dengan membuat amandemen program pelatihan tempurnya.

Kashin menjelaskan bahwa satelit-satelit modern hampir tidak mempunyai kesempatan untuk melindungi diri sendiri dari dampak rudal pencegat, sesuatu yang dapat mendorong para pengembang untuk melengkapi satelit mereka dengan sistem peperangan elektronik canggih di masa depan.

Tidak akan menyelesaikan masalah jika Angkatan Bersenjata AS hanya dilengkapi dengan sistem observasi ruang angkasa baru, Kashin mengatakan, mengacu pada stasiun pengawasan ruang angkasa Rusia Okno yang terletak di kota Nurak di Tajikistan, yang katanya setara dengan analog AS.

Dimordenisasi pada tahun 2015, fasilitas ini terdiri dari sejumlah teleskop di kubah dan dirancang khusus untuk mendeteksi senjata ruang angkasa tertentu, seperti satelit tempur yang mampu mendekati satelit musuh dan menghantam mereka dengan sebuah ledakan, menurut Kashin.

“Sistem seperti ini mampu membuktikan fakta bahwa satelit-satelit dapat diserang oleh pesawat ruang angkasa musuh, namun masalahnya adalah bahwa sistem ini tidak dapat melindungi satelit,” jelasnya.

Dalam realitas baru ini, Rusia, China, AS serta India dan Iran kemungkinan besar akan memiliki senjata-senjata anti-satelit canggih buatan dalam negeri, menurut Kashin.

Dalam konteks ini, ia mengatakan bahwa China mengembangkan sebuah kendaraan peluncur ruang angkasa yang relatif sederhana dan murah berdasarkan rudal balistik antarbenua dan rudal balistik jarak menengah, yang mana, seperti rudal tempur ini dapat diluncurkan dengan peluncur mobile.

Selama sebuah kemungkinan konflik bersenjata, tentara China berencana untuk mengganti satelit-satelit yang telah hancur dengan yang baru, Kashin mengatakan, juga menyebut Rusia menempatkan satelit-satelit ke orbit dengan bantuan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam.

“Sejauh ini, senjata anti-satelit tetap sangat mahal, dan jumlah kendaraan peluncuran yang relevan terbatas. Pihak yang memiliki industri roket dan ruang angkasa yang lebih kuat dan yang mampu menempatkan kendaraan ini ke orbit rendah lebih cepat dari musuh, akan memiliki keuntungan dalam sebuah konflik bersenjata di masa depan,” Kashin menyimpulkan.


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar