NASA menemukan jaringan ngarai curam yang dibanjiri di bulan Saturnus, Titan
Pesawat ruang angkasa NASA, Cassini telah menemukan ngarai curam yang dibanjiri oleh hidrokarbon cair di bulan raksasa Saturnus, Titan.
Sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Valerio Poggiali dari Universitas Roma, menganalisis gambar radar dari Titan yang diambil oleh Cassini tiga tahun lalu ketika pesawat tersebut melewati bulan yang memiliki lebar 5.000 km tersebut. Radar pengamatan pesawat tersebut menunjukkan bahwa ngarai tersebut mengalir ke arah Laut Ligela Mare besar di bagian utara memiliki permukaan yang sangat halus.
Radar tersebut juga mengukur kedalaman jurangnya, dan menemukan bahwa jurang-jurang ini memiliki kedalaman berkiras 240-570 meter, dengan lereng yang memiliki sudut minimal 40 derajat, dengan lebar maksimum sekitar 0,8 kilometer, membuatnya sangat curam.
Belum jelas apa yang membentuk sistem saluran ini, tetapi penulis utama penelitian tersebut menunjukkan bahwa ini dapat disebabkan oleh kombinasi kenaikan medan dan perubahan permukaan laut.
“Kemungkinan bahwa kombinasi dari kekuatan-kekuatan ini berkontribusi terhadap pembentukan ngarai tersebut, tetapi untuk saat ini tidak jelas sampai tingkat mana kekuatan ini terlibat dalam pembentukannya,” kata Poggiali dalam sebuah pernyataan.
Banyak orang memandang Titan sebagai versi Bumi muda yang lebih kecil dan dingin, dan percaya bahwa bulan ini dapat menjadi tempat yang sempurna bagi perkembangan kehidupan. Penemuan ini menambah kesamaan antara keduanya. Di Bumi, contoh kekuatan yang mengangkat erosi ada di Grand Canyon. Dalam contoh lain, pembentukan Lake Powell didorong oleh variasi dari tingkat permukaan air.
“Planet Bumi hangat dan berbatu, dengan sungai-sungai air, sementara Titan ini dingin dengan sungai-sungai yang berisikan metana. Namun sangat luar biasa bahwa kita menemukan fitur-fitur yang serupa di dua dunia ini,” kata rekan penulis penelitian Alex Hayes dalam sebuah pernyataan.
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif dari proses yang telah membentuk lanskap Titan, para peneliti menetapkan untuk melanjutkan analisa data yang dikumpulkan oleh Cassini, menyusul pesawat tersebut yang hampir dua dekade menyelidiki Saturnis dan pinggirannya.
Cassini akan mengeksplorasi untuk satu tahun tambahan, mengakhiri misinya dengan menyelam ke dalam atmosfer Saturnus yang tebal pada bulan September 2017 untuk memastikan bahwa penyelidikan tersebut tidak mencemari Titan dan bulan es Enceladus.
- Source : sputniknews.com