Para ilmuwan ungkapkan cara efisien menguraikan plastik menjadi bahan bakar cair
Produksi plastik global sekarang melebihi 299 juta metrik ton per tahunnya, yang sebagian besar akan berakhir di tempat-tempat pembuangan sampah dan saluran air di seluruh dunia. Namun, para ilmuwan mengupayakan sebuah metode untuk mengkonversi semua limbah polietilen ini menjadi bahan bakar cair.
Para ilmuwan dari AS dan China tampaknya telah menemukan cara terbaik untuk melakukannya, menggambarkan bagaimana mereka melakukan “penguraian polietilena yang efisien dan selektif menjadi bahan bakar cair” dalam penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Science Advance.
Untuk menempatkan pertumbuhan besar dalam produksi plastik sintetis ke dalam perspektif, pada tahun 1950, 17 tahun setelah penemuan polietilena yang tidak disengaja, hanta ada 2 juta metrik ton plastik diproduksi diseluruh dunia, menurut Earth Policy. Hari ini jumlah tersebut telah melonjak sebanyak 150 kali.
Polimer yang terkenal ini sekarang menjadi sebagian besar kemasan hari ini, dan lebih dari 100 juta metrik ton plastik polietilena diperkirakan akan diproduksi setiap tahunnya.
Para peneliti di balik penelitian baru ini, yang berbasis di Shanghai Institute of Organic Chemistry dan University of California, mencari cara-cara yang lebih efisien untuk regenerasi plastik. Metode terbaru dari mengubah plastik menjadi bahan bakar cair ini adalah untuk memanaskan plastik tersebut dengan panas yang tinggi atau dengan radiasi ultraviolet.
Proses yang mereka kembangkan, dikenal dengan Cross Alkane Metathesis (CAM), tampaknya “sangat efisien” dalam menguraikan plastik “tanpa pengolahan awal apapun”, menurut para peneliti.
Proses ini termasuk menggunakan dua katalis untuk menciptakan reaksi kimia yang pada dasarnya membagi dan memisahkan zat yang digunakan untuk membuat barang-barang plastik seperti kantong plastik atau botol.
“Setelah beberapa kali proses CAM ini dengan alkana ringan, PE (polietilena) akhirnya akan dikonversi menjadi hidrokarbon pendek yang cocok untuk bahan bakar transportasi,” penelitian tersebut berbunyi.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa katalis tersebut “cocok dengan berbagai aditif poliolefin”, yang berarti sejumlah benda plastik umum, yang tetap berada di bawah tanah selama ribuan tahun dapat diubah menjadi energi atau bahan baku kimia.
- Source : www.rt.com