www.zejournal.mobi
Minggu, 05 Januari 2025

Pentagon mengakui pihaknya “melatih para pemberontak” di Suriah

Penulis : Sputnik News | Editor : Samus | Senin, 04 April 2016 13:43

Pentagon telah mengakui bahwa pihaknya saat ini sedang melatih para pemberontak di Suriah. Kolonel Steve Warren dari Angkatan Darat AS mengatakan kepada para wartawan pada hari Jumat bahwa “puluhan orang sekarang sedang dilatih”, tanpa mengungkapkan rincian lebih lanjut.

Namun, para pejabat AS mengatakan kepada Reuters pada kondisi anonimitas bahwa pelatihan tersebut berlangsung di Turki.

Upaya terbaru ini datang sebagai sebuah perubahan dalam rencana Pentagon yang bernilai jutaan dolar untuk melatih dan mempersenjatai ribuan pemberontak Suriah untuk melawan kelompok ISIS.

Namun, rencana awalnya berakhir dengan sebuah skandal besar, setelah terungkap bahwa hanya segelintir peserta pelatihan yang tersisa pada akhirnya.

Radio Sputnik membahas pengungkapan-pengungkapan terbaru ini dengan analis Timur Tengah dan Editor dari majalah Politics First, Marcus Papadopoulos.

“Sejak akhir tahun 2011 dan awal 2012 ketika pihak Barat benar-benar memulai campur tangan di Suriah, Barat telah memproyeksikan ide ini kepada seluruh dunia bahwa AS yang terhormat sedang melatih dan mempersenjatai para pejuang di Suriah,” kata analis tersebut.

“Kenyataannya adalah bahwa AS tidak terhormat dan bahwa orang-orang yang telah dilatih oleh AS selama lima tahun terakhir di Suriah bukanlah para pejuang kemerdekaan, mereka bukanlah para pemberontak. Mereka adala militan. Mereka adalah para militan Islam. Mereka adalah para teroris. Inilah orang-orang yang telah melakukan beberapa kejahatan yang paling kejam yang dapat dibayangkan bukan hanya terhadap kaum Sunni di Suriah juga terhadap Syiah, Alawi, Yahudi dan Kristen.”

Ia berbicara lebih lanjut mengenai bagaimana AS memiliki sebuah sejarah panjang bekerjasama dengan ektstremis Islam. Ia memberi contoh di Afghanistan dan Bosnia dan bagaimana AS memiliki hubungan dengan Osama bin Laden.

Berbicara tentang Suriah, Warren mengatakan bahwa AS tidak meninggalkan tujuannya untuk menggulingkan pemerintah Suriah. Demikian pula AS belum menyuruh Turki agar menutup perbatasannya dengan Suriah, meskipun Turki adalah sekutu AS yang kuat.

“Strategi AS di Suriah benar-benar berantakan, ini benar-benar kacau. Mereka memiliki sebuah tujuan terbuka di mana adalah untuk menggulingkan Presiden Assad dan pemerintah Suriah. Ini tentu saja bertentangan dengan Piagam PBB dan hukum internasional, tetapi sejak kapan AS benar-benar berkomitmen dengan hukum internasional dan piagam PBB,” kata analis tersebut.

Ia lebih jauh berbicara tentara berbagai cabang pemeritnah AS dan bagaimana mereka telah mendukung berbagai kelompok di Suriah dan bagaimana semua kelompok ini memiliki satu kesamaan. Dan kesamaan ini adalah bahwa mereka semua adalah kelompok ekstremis Islam.

Analis tersebut juga mengatakan bahwa persenjataan ini yang sedang digunakan di Suriah sekarang, nantinya dapat digunakan melawan AS sendiri.


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar