www.zejournal.mobi
Minggu, 22 Desember 2024

“Peta panas” pertama tentang planet super yang menunjukkan aliran lava (FOTO, VIDEO)

Penulis : RT | Editor : Samus | Jumat, 01 April 2016 12:49


Data dari Spitzer Space Telescope NASA telah memungkinkan para ilmuwan untuk membuat sebuah peta suhu dari planet “super-Earth”, yang berukuran hampir dua kali dari planet kita.

Peta tersebut mengungkapkan perubahan suhu yang ekstrim dari satu sisi planet ke sisi lainnya, meunjukkan adanya aliran lava.

“Temuan-temuan terbaru ini memberitahu bahwa planet tersebut memiliki malam-malam yang panas dan siang hari yang secara signifikan lebih panas,” kata astrofisikawan Brice-Oliver Demory dari University of Cambridge, yang telah mempelajari data tersebut.

“Hal ini menunjukkan bahwa planet tersebut secara tidak efisien menyebarkan panas. Kami mengusulkan bahwa ini dapat dijelaskan dengan adanya atmosfer yang hanya berada di sisi siang hari planet tersebut, atau dengan lava yang mengalir di permukaan planet tersebut.”

Dinamakan 55 Cancri e, planet super ini berjarak “relatif dekat” dengan Bumi, hanya berjarak 40 tahun cahaya, menurut NASA.

55 Cancri e terkunci kepada bintangnya oleh gravitasi seperti Bumi kita kepada Bulan. Planet super yang sangat dekat dengan bintangnya dapat terlihat pada ilustrasi animasi NASA.

Ketika 55 Cancri e ini mengorbit bintangnya setiap 18 jam sekali, dan karena jaraknya yang dekat, satu sisi planet ini selalu berada dalam suhu panas yang ekstrim (disebut dengan “the day side”), sedangkan “the night side” tetap gelap dan sejuk.

“Sisi hari mungkin memiliki sungai-sungai lava dan kolam magma yang besar yang sangat panas, namun kami berpikir bahwa sisi malam dapat memiliki aliran lava yang mengeras seperti yang ditemukan di Hawaii,” kata Michael Gillon dari Departemen Astrofisika di University of Liege, Belgia.

Untuk mengumpulkan data-data dari peta suhu tersebut, Spitzer memonitor dan mengorbit 55 Cancri e selama 80 jam, memungkinkan para ilmuwan untuk memahami sepenuhnya perubahan suhu planet yang rumit tersebut.

Misalnya, Spitzer menemukan bahwa suhu di setiap planet melonjak dan menurun dengan perbedaan 1.282,22 derajat Celcius, dengan “sisi hari” dapat mencapai 2.426,6 derajat Celcius dan “sisi malam” yang relatif dingin 1.126,6 derajat Celcius.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar