Perdagangan Rusia-Jepang meningkat dalam satu dekade terakhir
Perdagangan antara Moskow dan Tokyo telah meningkat sebanyak empat kali sejak tahun 2006, menurut Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri, Motoo Hayashi.
“Pada tahun 2013 perdagangan antara negara kita mencapai rekor tertinggi ($34,8 milyar). Pada tahun 2015 volume nya turun hampir 40% tapi ini karena menurunnya harga minyak,” kata menteri tersebut pada hari Senin di pada Dialog Perdagangan dan Industri Rusia-Jepang.
Ia menambahkan bahwa hubungan ekonomi antara kedua negara bisa dan harus lebih diperluas.
Menteri tersebut berbicara mengenai proyek-proyek energi bersama Rusia-Jepang, Sakhalin-1 dan Sakhalin-2, dan pasokan minyak mentah Rusia ke negara tersebut.
Ia juga mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Jepang telah berinvestasi dan beroperasi di industri otomotif dan konstruksi Rusia. Sekitar 14% dari semua mobil di Rusia diproduksi di pabrik-pabrik Rusia oleh produsen Jepang.
Kegiatan impor mobil Jepang dan mesin-mesin industri telah berkurang secara signifikan sebagai akibat dari sanksi Barat terhadap Rusia, menurut Russian Trade Mission di jepang. Bank-bank Jepang memiliki masalah menyediakan kredit ekspor untuk peralatan-peralatan yang dijual ke Rusia, sementara sanksi-sanksi tersebut membuat sulit untuk melakukan bisnis dengan menggunakan transaksi-transaksi dolar AS.
Moskow dan Tokyo saat ini berupaya pada ‘menciptakan koridor hijau’ untuk menyederhanakan prosedur kepabeanan dan meningkatkan perdagangan.
Menteri Industri dan Perdagangan Rusia, Denis Manturov sebelumnya mengatakan kepada media Jepang bahwa hubungan ekonomi antara kedua negara ini meluas meskipun adanya sanksi-sanksi anti-Rusia.
Pada tahun 2014, Jepang mengikuti sanksi-sanksi Jepang dengan 23 larangan visa pada warga Rusia, termasuk para pejabat pemerintah AS.
- Source : www.rt.com