Perangkat radioaktif ditemukan di luar pom bensin Irak
Sebuah pemindai radioaktif industri berpotensi mematikan yang hilang dari sebuah fasilitas minyak Irak bulan November lalu telah ditemukan, setelah para pencurinya gagal untuk memanfaatkannya, dan memutuskan untuk membuangnya.
Perangkat tersebut, yang digunakan untuk menguji coba integritas pipa dengan radiografi gamma, mengandung sampai 10 gram Ir-192, sebuah isotop Iridium, ketika ditemukan di sebuah pom bensin di Zubair, sebuah kota di provinsi Basra.
“seseorang yang lewat menemukan perangkat radioaktif tersebut dibuan di Zubair dan segera menginformasikan pasukan keamanan yang bergegas ke lokasi dengan tim khusus pencegahan radiasi dan mengambil perangkat tersebut,” kata Jabbar al-Saidi, seorang kepala keamanan di dewan provinsi Basra.
“Setelah pemeriksaan awal saya bisa mengkonfirmasikan bahwa perangkat tersebut masih utuh 100% dan sama sekali tidak ada kekhawatiran akan radiasi.”
Pom bensin di mana perangkat tersebut ditemukan terletak 50 km dari fasilitas penyimpanannya, milik perusahaan jasa migas AS, Weatherford.
“Setelah gagal untuk membawa perangkat tersebut keluar dari kota, para pelaku pencurian memutuskan untuk membuangnya. Saya jamin ini hanyalah masalah waktu sebelum kami menangkap mereka yang mencuri perangkat radioaktif ini,” kata Jabbar al-Saidi, yang sebelumnya menyatakan kekhawatirannya bahwa perangkat tersebut mungkin telah berada di tangan kelompok ISIS.
Pejabat tersebut sebelumnya mengatakan bahwa “tidak ada gembok yang rusak, tidak ada pintu yang dibobol dan tidak ada bukti-bukti bahwa fasilitas penyimpanan perangkat radioaktif itu dibobol dengan paksa,” menunjukkan bahwa pencurian ini dilakukan oleh orang dalam.
Pihak Weatherford telah berdebat tajam dengan SGS Turki, perusahaan jasa inyak dan pemilik pemindai radioaktif tersebut, mengenai siapa yang bertanggung jawab atas kelalaian keamanan ini.
Namun, Badan Energi Atom Internasional harus diberitahukan, karena Ir-192 ini digolongkan sebagai sumber radiasi Kategori 2 – yang cukup berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan mematikan bagi manusia yang berada dekat dengan perangkat ini, dan mampu mencemari wilayah yang lebih luas jika dilepaskan dalam sebuah bentuk senjata.
Tahun lalu, AP melaporkan bahwa para gangster berbahasa Rusia dari Moldova digagalkan ketika mencoba untuk menjual cesium kepada para ekstrimis dalam empat kesempatan lima tahun terakhir oleh organisasi keamanan internaisonal.
Ada juga laporan-laporan resmi AS bahwa ISIS menggunakan senjata terlarang lainnya, dan menggunakan gas mustard yang dibuat sendiri di Irak dan Suriah.
- Source : www.rt.com