Meski Ada Vaksin, Pemberantasan Sarang Nyamuk Tetap Dilakukan untuk Cegah DBD
Vaksin demam berdarah sudah beredar. Meksiko menjadi negara pertama yang sudah menyetujui penggunaannya pada Desember 2015. Lantas dengan adanya vaksin, apakah masalah demam berdarah akan selesai?
Dr dr Leonard Nainggolan, SpPD-KTPI, Finasim dari divisi Tropik dan penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo, mengatakan adanya vaksin bukan berarti masalah demam berdarah selesai. Vaksin tidak bisa membuat seseorang terhindar dari demam berdarah 100 persen.
Dijelaskan dr Leo, vaksin ibarat payung di musim hujan. Tugasnya hanya membantu melindungi dan harus ditunjang dengan metode lain seperti pemberantasan sarang nyamuk dan menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
"Ketika pakai payung di musim hujan apa tidak terkena air hujan sama sekali, kan tidak. Sama seperti vaksin, tidak akan membuat orang 100 persen terhindar demam berdarah. Tapi cukup membantu untuk mengurangi risiko terserang demam berdarah," tambahnya lagi.
Dr Leo mengatakan penelitian soal vaksin demam berdarah sudah selesai. Namun vaksin belum mendapat izin edar karena dinilai masih memiliki beberapa kekurangan.
"2-3 Minggu yang lalu saya diundang Badan POM untuk membahas vaksin dengue ini. Memang sudah selesai penelitiannya tetapi masih ada kekurangan-kekurangan sehingga diputuskan belum boleh beredar," tutur dr Leo kepada wartawan, usai simposium Zika dan Dengue di RSCM, Jl Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (18/2/2016).
Sebelumnya diberitakan, pada Desember 2015, Meksiko menjadi negara pertama yang mendaftarkan Dengvaxia, nama dagang dari vaksin CYD Tetravalent Dengue Vaccine (CYD-TDV) buatan Sanofi Pasteur. Vaksin dengan efektivitas hingga 88,5 persen ini didaftarkan penggunaannya untuk usia 9-45 tahun.
Penggunaannya yang terbatas pada rentang usia tersebut menjadi salah satu catatan tersendiri. Tico Times News menyebut bahwa kelompok paling rentan mengalami kematian akibat DBD, yakni anak-anak dan lansia, justru tidak terlindungi oleh vaksin tersebut.
Kritik juga mencuat terkait jenis virus yang bisa ditangkal oleh Dengvaxia. Dari 4 serotipe virus dengue yang dikenal, perlindungan terhadap serotipe DENV-2 masih dikategorikan lemah. Sejumlah pakar mengkhawatirkan, lemahnya perlindungan terhadap serotipe tertentu berpengaruh pada sistem imun dan justru meningkatkan risiko terinfeksi serotipe lainnya.
- Source : health.detik.com