Polisi Belanda melatih elang untuk menjatuhkan drone (VIDEO)
Karena ketersediaan drone yang luas mulai menimbulkan resiko bagi keamanan, polisi Belanda menggunakan sebuah pendekatan abad pertengahan untuk mengatasi masalah ini, melatih para elang untuk mencegat UAV (drone).
“Drone akan semakin digunakan di masa depan, sehingga akan meningkatkan jumlah kasus yang terkait. Drone juga dapat digunakan untuk tujuan kejahatan,” kata pihak kepolisian dalams sebuah pernyataan di situsnya.
Maka itu para penegak hukum sekarang bekerjasama dengan sebuah perusahaan pelatih burung “Guard From Above” untuk mengajar para pemburu ini untuk menjatuhkan drone yang bermasalah.
Pihak kepolisian merilis sebuah viedo yang menunjukkan hasil pertama dari pelatihan tersebut. Dalam video ini sebuah elang menangkap drone dan membawanya pergi.
“Burung tersebut melihat drone sebagai mangsa dan membawanya ke tempat yang aman, tempat di mana tidak ada burung atau orang lain,” kata Marc Wiebes, juru bicara program ini.
Pemerintah sebelumnya telah memperingatkan bahwa drone dapat digunakan oleh para penjahat dan teroris, karena UAV kecil ini susah untuk dideteksi dan meningkatkan resiko penyerangan.
Pada bulan Desember, seorang spesialis pertahanan pemerintah Inggris memperingatkan bahwa pesawat-pesawat komersil beresiko diserang oleh drone, baik secara tidak disengaja atau sebuah serangan teror yang direncanakan.
Pihak berwenang AS, Jerman, Spanyo; dan Mesir telah menggagalkan sedikitnya enam serangan teroris yang menggunakan drone sejak tahun 2011, The Wall Street Journal melaporkan pada awal tahun 2015.
Sementara itu, sebuah laporan oleh Pusat Keamanan Amerika Baru tahun lalu memperingatkan bahwa serangan-serangan lebih lanjut dapat diperkirakan.
Drones komersil yang semakin canggih, populer dan banyak tersedia untuk dibeli telah berhasil digunakan untuk menyelundupkan paket-paket narkoba dan dapat dimodifikasi untuk membawa bahan peledak, senjata api atau benda yang dapat merusak lainnya, laporan tersebut menulis.
Drone-drone ini telah digunakan untuk pengintaian dan terbang di atas properti pribadi atau wilayah pemerintahan yang dibatasi, terutama termasuk Gedung Putih dan fasilitas nuklir di Perancis, Belgia dan Inggris, penulis laporan tersebut mencatat.
Ada juga tuduhan-tuduhan bahwa militan ISIS telah menggunakan drone komersial untuk keperluan pengintaian.
- Source : www.rt.com