Peringatan baru mengenai perubahan iklim
Pada tanggal 12 Desember 2015, perjanjian COP 21 menjelaskan bahwa suhu rata-rata secara global harus tetap “di bawah” 2 derajat Celcius dari tingkat suhu pra-industri. Sebuah laporan perubahan iklim baru yang diterbitkan pada hari Senin membawa peringatan tersebut lebih lanjut, merincikan bahwa minyak bumi dan gas alam akan lebih baik jika dibiarkan tetap berada di dalam bumi.
Menurut para ilmuwan dan pecinta lingkungan, resiko yang masih ada adalah bahwa deposito yang kaya akan karbon di seluruh dunia akan membahayakan planet ini, meningkatkan suhu dan mencegah semua upaya untuk mengurangi perubahan iklim.
Bahan bakar fosil seharusnya tidak lagi diambil, disaring, dibakar atau dikombinasikan dengan senyawa lainnya, baik dalam sbuah produk atau sebagai bahan bakar, menyatakan frase “Keep it in the Ground” yang dibuat oleh Sierra Club, Greenpeace dan 350.org.
“Dengan kesepakatan iklim bersejarah yang diatur di Paris pada tahun lalu, hampir 200 negara dari seluruh dunia menetapkan tanggal kedaluwarsa untuk pemakaian bahan bakar fosil,” kata Lena Moffitt, direktur dari kampanye Beyond Dirty Fuel dari Sierra Club. “Sekarang kami harus meningkatkan kesempatan ini dengan bertransisi untuk menggunakan sumber energi yang bersih daan dapat diperbaharui 100 persen, dan meninggalkan bahan bakar kotor di mana mereka berada di bawah tanah.”
Untuk mengurangi dampak dari bencana lingkungan yang sedang berlangsung, emisi gas rumah kaca di Cina, AS, Rusia dan Kutub Utara harus dibatasi, dan cadangan-cadangan batubara serta minyak “harus tetap tidak digunakan,” penelitian tersebut menekankan.
Salah satu langkah untuk memulai pengakhiran dari penggunaan bahan bakar fosil, yang dinyatakan oleh direktur eksekutif Sierra Club, Michael Brune, menunjukkan bahwa, “Daripada secara membabi buta membiarkan ekstrasi minyak dan gas bumi yang merusak berlangsung di masyarakat kita, kita harus memperluas larangannya di seluruh negara bagian, seperti yang ada di New York, dan moratorium-moratorium, seperti di Maryland yang membuat kotor udara, dan berinvestasi dalam sumber energi yang benar-benar bersih dan dapat diperbaharui yang tidak mengancam air minum dan bencana iklim.”
Direktur eksekutif dari 350.org, May Boeve juga mengatakan hal yang sama dengan Brune, menambahkan bahwa ini sangat penting untuk menghentikan pembakaran bahan bakar fosil, dan mencegah perusahaan-perusahaan bahan bakar fosil untuk memperluas pengekstrasian minyak dan gas nya.
“Pada titik ini, terus membakar bahan bakar fosil benar-benar berbahaya,” kata Boeve. “Upaya oleh perusahaan-perusahaan bahan bakar fosil untuk menggali dan membakar batubara, minyak dan gas meskipun ada konsekuensinya adalah ancaman terbesar yang dihadapi planet kita. Di seluruh dunia, orang-orang sekarang menjaga agar bahan bakar fosil tetap tidak diekstraksi.”
Direktur iklim dari Greenpeace AS, Kelly Mitchell menekankan perlunya upaya global yang terkoordinasi untuk membiarkan bahan bakar fosil tetap berada di bawah tanah, terutama di daerah, “dari minyak Arktik ke batubara Powder River Basin.”
“Kita tidak bisa memperbaiki kerusakaan yang sudah ada dan disebabkan oleh perusahaan-perusahaan bahan bakar fosil, namun kita bisa mencegah kerusakan lebih lanjut dan membangun dunia yang lebih adil sejalan dengan berjalannya upaya ini,” kata Mitchell. “Kehidupan kita bergantung pada hal ini.”
- Source : sputniknews.com