www.zejournal.mobi
Rabu, 25 Desember 2024

Abad ke-21: Sebuah Era yang Penuh dengan Penipuan

Penulis : Paul Craig Roberts | Editor : Samus | Selasa, 19 Januari 2016 16:08

Pada tahun-tahun terakhir abad ke-20, penipuan memasuki kebijakan luar negeri AS dengan cara yang baru. Dengan alasan-alasan palsu Washington membongkar Yugoslavia dan Serbia dalam rangka melancarkan sebuah agenda yang belum diumumkan. Pada abad ke-21, penipuan ini berlipat ganda. Afghanistan, Irak, Somalia dan Libya hancur, dan Iran serta Suriah juga bisa hancur jika Presiden Rusia tidak mencegahnya. Washington juga berada di balik kehancuran Yaman saat ini, dan telah mendanai pengahancuran Palestina oleh Israel. Selain itu, Washington juga mengoperasikan militer nya di Pakistan tanpa menyatakan perang, membunuh banyak wanita, anak-anak dan para tetua desa dengan kedok “memerangi terorisme.” Kejahatan perang Washington menyaingi negara manapun dalam sejarah.

Siapapun yang masih percaya pada kemurnian kebijakan luar negeri Washington adalah jiwa-jiwa yang tersesat.

Rusia dan China kini memiliki sebuah aliansi strategis yang terlalu kuat untuk Washington. Rusia dan China akan mencegah Washington melancarkan gangguan-gangguan lebih lanjut pada keamanan dan kepentingan nasional mereka. Negara-negara yang penting bagi Rusia dan China akan dilindungi oleh aliansi tersebut. Di saat dunia terbangun dan melihat kejahatan dari pihak Barat, lebih banyak negara akan mencari perlindungan dari Rusia dan China.

Amerika juga gagal dalam bidang ekonomi. Di kolom-kolom dan buku-buku saya, The Failure of Laissez Faire Capitalism, yang telah diterbitkan dalam bahasa Inggris, China, Koream Ceko dan Jerman telah menunjukkan bagaimana Washington telah berdiri di samping, memang menyoraki nya, sedangkan keuntungan jangka pendek dari kepentingan manajemen, para pemegang saham dan Wall Street menghancurkan budaya ekonomi Amerika, mengirim pekerjaan manufaktur, bisnis ‘know-how’ dan teknologi, bersama dengan pekerjaan keterampilan ke China, India dan negara-negara lain, membuat libang pada perekonomian negara tersebut dengan pendapaan rata-rata per keluarga jatuh selama bertahun-tahun. Hari ini 50% warga AS yang berusia 25 tahun hidup dengan orang tua atau dengan kakek-nenek mereka karena mereka tidak dapat menemukan pekerjaan yang cukup untuk menjadi lebih mandiri. Fakta brutal ini ditutup-tutupi oleh media press AS, sebuah sumber dari cerita fantasi yang menceritakan pemuihan perekonomian AS.

Fakta-fakta yang dilaporkan sangat berbeda dengan kenyataannya. Sebagai seorang mantan profesor ekonomi, editor Wall Street Journal dan Asisten Menteri Keuangan, saya tercengan dengan korupsi yang memerintah di sektor keuangan, Departemen Keuangan dan Federal Reserve. Pada saat jaman saya, akan ada dakwaan dan hukuman penjara bagi para bankir dan pejabat pemerintah tingkat tinggi.

Di Amerika saat ini tidak ada pasar keuangan bebas. Semua pasar dicurangi oleh Federal Reserve dan Departemen Keuangan. Badan-badan pengatur, yang dikendalikan oleh mereka yang seharusnya mengatur, menutup mata, dan bahkan jika mereka angkat bicara, mereka tidak berdaya untuk menegakkan hukum, karena kepentingan-kepentingan pribadi yang lebih kuat daripada hukum yang berlaku.

Bahkan lembaga-lembaga statistik pemerintahan telah rusak. Pengukuran inflasi telah dikarang untuk mengecilkan inflasi yang sebenarnya ada. Kebohongan ini tidak hanya menghemat Washington untuk membayar Jaminan Sosial dan mengumpulkan dana untuk perang lainnya, tetapi juga dengan mengecilkan inflasi, pemerintah dapat menciptakan pertumbuhan PDB riil dengan menghitung inflasi tersebut sebagai pertumbuhan yang riil, sama seperti pemerintah yang menciptakan 5% pengangguran dengan tidak menghitung para pekerja yang telah mencari pekerjaan sampai mereka tidak bisa lagi membayar biaya untuk mencarinya dan akhirnya menyerah. Tingkat pengangguran yang resmi adalah 5%, namun semua orang tidak dapat mendapatkan pekerjaan. Bagaimana tingkat pengangguran ini bisa di angka 5% ketika setengah dari semua orang yang berumur 25 tahun masih tinggal dengan kerabat mereka karena tidak dapat hidup dengan mandiri? Seperti yang dilaporkan oleh John Williams (Shadowfacts), tingkat pengangguran yang mencakup mereka yang telah menyerah untuk mencari pekerjaan adalah 23%.

Federal Reserve, sebuah alat dari beberapa bank, telah berhasil menciptakan ilusi mengenai pemulihan perekonomian sejak bulan Juni 2009, dengan mencetak triliunan dolar yang digunakan untuk aset-aset keuangan dan bukan pada perekonomian itu sendiri. Pasar saham melonjak yang dibuat-buat dan obligasi adalah “bukti” dari media keuangan atas perekonomian yang meningkat.

Segelintir orang terpelajar yang mengetahui bahwa Amerika telah meninggalkan, dan hanya segelintir kecil yang memahami bahwa tidak ada pemulihan dari resesi sebelumnya dan bahwa sebuah penurunan baru akan terjadi. John Williams telah menunjukkan bahwa produksi industri AS, ketika dengan benar disesuaikan dengan inflasi, tidak pernah pulih dari tingkat tahun 2008, apalagi pada puncaknya di tahun 2000, dan telah kembali menurun.

Konsumer Amerika telah habis, kewalahan oleh hutang-hutang dan kurangnya pertumbuhan pendapatan. Kebijakan ekonomi di seluruh Amerika difokuskan pada tabungan beberapa bank New York, bukan untuk menyelamatkan perekonomian negara tersebut.

Para ekonom dan penjudi di Wall Street lainnya akan mengabaikan penurunan produksi industri karena sekarang Amerkika telah menjadi perekonomian dalam bidang jasa. Para ekonom berpura-pura bahwa ini adalah layanan berteknologi tinggi dan sebuah Ekonomi Baru, namun pada kenyataannya, para pelawan, bartender, pekerja paruh waktu dan jasa pelayanan kesehatan telah menggantikan manufaktur dan pekerjaan rekayasa dalam sebagian kecil dari gaji mereka, sehingga meruntuhkan permintaan agregat yang efektif di AS. Pada kesempatan lainnya, ketika para ekonomi neoliberal menemukan masalah, mereka menyalahkannya kepada pihak China.

Tidak jelas apakah perekonomian AS dapat dihidupkan kembali atau tidak. Untuk menghidupkannya kembali akan memerlukan sistem keuangan yang teregulasi ulang dan menciptakan lapangan pekerjaan dan PDB AS yang diberikan kepada negara-negara asing. Ini akan membutuhkan, seperti yang ditunjukkan oleh Michael Hudson dalam buku barunya (Killing the Host), sebuah revolusi dalam kebijakan pajak yang akan mencegah sektor keuangan untuk mendapatkan surplus ekonomi dan memanfaatkannya dalam kewajiban untuk membayar kewajiban bunga utang untuk sektor keuangan.

Pemerintah AS, yang dikendalikan oleh kepentingan ekonomi yang korup, tidak akan pernah mengizinkan kebijakan yang melanggar bonus-bonus bagi para eksekutif dan keuntungan Wall Street. Hari ini, kapitalisme AS mendapatkan uang dengan menjual perekonomian nya ke luar dan orang-orang yang tergantung padanya.

Dalam “kebebasan dan demokrasi” Amerika, pemerintah dan ekonomi tidak melayani kepentingan-kepentingan rakyatnya. Pengkhianatan atas rakyat AS dilindungi oleh propaganda besar yang disediakan oleh para ekonom pasa bebas dan media-media keuangan yang dibayar untuk berbohong.

Ketika AS gagal, begitu juga negara-negara bawahan Washington di Eropa, Kanada, Australia dan Jepang. Kecuali Washington menghancurkan dunia dengan peperangan nuklir, dunia akan dibentuk ulang, dan para koruptor dan dunia Barat yang tidak bermoral akan menjadi bagian besar dari dunia yang baru ini.


- Source : www.unz.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar