‘Ruang gema’ Facebook membuat orang menjadi berpikiran lebih sempit
Facebook memungkinkan penggunanya untuk mencari informasi dari seluruh dunia – namun bukannya membuat orang-orang menjadi lebih berwawasan luas, situs media sosial ini benar-benar membuat mereka menjadi lebih berpikiran sempit. Para pengguna hanya mencari pandangan yang sejalan dengan pendapat mereka, sebuah penelitian baru menunjukkan.
Penelitian tersebut, yang dierbitkan dalam jurnal National Academy of Science meneliti data pada topik-topik yang dibahas di jaringan sosial ini antara tahun 2010 dan 2014. Informasi ini dikategorikan menjadi tiga kelompok: berita ilmiah, rumor konspirasi dan ‘trolling’.
Meskipun informasi dunia berada di ujung jari para pengguna jejaring sosial ini, penelitian ini menemukan bahwa para pengguna “cenderung berkumpul dalam komunitas yang menarik, yang menyebabkan penguatan dan mendorong pembenaran yang berprasangka, terkelompok dan terpolarisasi.”
“Ini terjadi dengan mengorbankan kualitas dari informasi itu sendiri dan mengarah kepada penyebaran narasi bias yang digerakkan oleh rumor-rumor tidak berdasar, ketidakpercayaan dan paranoia,” tulis penulis penelitian tersebut.
Para peniliti yang berasal dari Universitas Boston dan berbagai institut Italia menyebut fenomena ini sebagai “ruang gema”, di mana sebuah jaringan dengna orang-orang yang berpikiran sama berbagi teori yang kontroversial, pandangan yang bias dan berita-berita yang selektif. Informasi ini kemudian cukup dikembalikan kepada mereka dan diterima sebagai fakta.
“Temuan kami menunjukkan bahwa para pengguna sebagian besar cenderung untuk memilih dan berbagi konten yang terkait dengan narasi tertentu dan mengabaikan pandangan lainnya,” kata para penulis penelitian.
“Apakah sebuah berita, baik terbukti atau tidak yang diterima sebagai fakta oleh para pengguna dapat sangat dipengaruhi oleh seberapa melekatnya keyakinan si pengguna,” tambah mereka.
- Source : www.rt.com