Korut mengklaim berhasil menguji coba ‘bom hidrogen miniatur’
Korea Utara telah mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menguji coba bom hidrogen miniatur yang diikuti oleh “peristiwa seismik buatan”, yang diketahui sebagai uji coba nuklir keempat negara tersebut.
Dalam sebuah pengumuman “khusus dan penting” pada siang hari, TV Korea Utara mengklaim bahwa negara tersebut telah berhasil melakukan uji coba bom hidrogen pada pukul 10:00 pagi waktu setempat.
“Melalui tes yang dilakukan dengan kebijaksanaan lokal, teknologi dan upaya DPRK sepenuhnya membuktikan bahwa spesifikasi teknologi bom hidrogen yang baru dikembangkan untuk uji coba yang akurat dan secara ilmiah memverifikasikan kekuatan yang lebih kecil dari bom hidrogen tersebut,” kata pernyataan tersebut.
“Telah dikonfirmasikan bahwa uji coba bom hidrogen ini dilakukan dengan cara dan di tempat yang aman dan tidak berdampak buruk pada lingkungan ekologi,” tambahnya.
Pengumuman tersebut diikuti oleh gempa bumi berkekuatan 5.1 SR oleh USGS di situs nuklir Pyongyang.
Pusat dari sentakan tersebut terletak 19 km dari timur dan timur laut Sungjibaegam, Provinsi Ryanggang, pada kedalaman 10 km, menurut data awal dari US Geological Survey (USGS). Aktivitas seismik yang sama di sekitar daerah yang sama tercatat pada tanggal 12 Februari 2013, sebelum Korea Utara mengklaim uji coba nuklir yang sukses di bawah tanah.
Aktivitas seismik yang “tidak biasa” dekat situs nuklir Korea Selatan tampaknya adalah buatan dan merupakan tanda yang jelas dari uji coba nuklir, Yonhap melaporkan.
“Kementerian Luar Negeri saat ini sedang mengadakan pertemuan yang dipimpin oleh menteri untuk segera menentukan situasi mengikuti laporan tersebut,” kata seorang pejabat kementerian, menurut kantor berita Korea Selatan tersebut.
Badan intelijen Korea Selatan sedang menganalisa kemungkinan uji coba nuklir keempat yang tengah terjadi, sementara Dewan Keamanan Nasional sedang mempersiapkan untuk mengadakan pertemuan untuk membahas masalah tersebut, Yonhap melaporkan.
Juru bicara pemerintah Jepang juga mengatakan gempa itu “kemungkinan disebabkan” oleh sebuah uji coba nuklir, Reuters melaporkan. Sementara itu seorang pejabat pertahanan AS mengatakan bahwa pihaknya “sedang menyelidiki laporan-laporan dari kemungkinan adanya aktivitas seismik dekat fasilitas nuklir Korea Utara.”
Korea Utara pertama kali menyatakan bahwa mereka menciptakan bom nuklir pada tahun 2005. Sejak itu, Pyongyang telah melakukan tiga uji coba bawah tanah. Yang pertama, dilakukan pada tahun 2006 du Punggye-ri Nuclear Test Site di bagian timur laut negara tersebut, terdapat lima sampai 10 kiloton bahan peledak. Ini tercatat oleh stasiun seismik di Rusia, China, Jepang, Korea Selatan dan Australia.
Uji coba nuklir Korea Utara 2013 memicu sanksi-sanksi segera dari Dewan Keamanan PBB, yang menempatkan pembatasan pada perbankan, perdagangan dan perjalanan.
Pyongyang juga mengoperasikan sebuah reaktor nuklir di Yongbyon Nuclear Scientific Research Center, fasilitas nuklir utama Korea Utara, sekitar 90 kilometer dari ibukota negara tersebut.
Korea Utara telah berulang kali mengancam akan menggunkana senjata nuklirnya jika ada pelanggaran kedaulatan di negaranya. Bulan lalu Pyongyang mengklaim bahwa mereka telah menjadi sebuah “negara dengan tenaga nuklir besar yang mampu mempertahankan kemerdekaan serta martabat nasional tanah air mereka dengan serangan-serangan nuklir dan bom hidrogen yang kuat.”
Namun, tidak diketahui apakah Korea Utara telah berhasil mengembangkan sebuah perangkat nuklir yang cukup kecil untuk digunakan sebagai hulu ledak pada sebuah rudal balistik.
- Source : www.rt.com