Petisi untuk melarang Trump di Inggris ditandatangani oleh lebih dari 500.000 warga
Lebih dari setengah juta warga Inggris telah menandatangani petisi online untuk melarang Donald Trump di negara tersebut menyusul proposalnya untuk menghentikan umat Muslim yang memasuki AS.
Kandidat presiden dari Partai Republik tersebut mendapatkan kecaman internasional setelah ia menyerukan larangan “total dan penuh” bagi Muslim untuk memasuki AS pada hari Senin.
Komentar tersebut dilontarkan di tengah-tengah kampanye nya agar dipilih sebagai calon Partai Republik untuk Pemilu Presiden AS 2016 dengan persaingannya yang terlihat menggunakan retorika anti-Muslim dan anti-Migran.
Trump juga menyebabkan kemarahan di Inggris ketika ia mengatakan bahwa polisi-polisi Inggris sangat ketakutan di beberapa tempat di London.
“Di London ada beberapa tempat yang sangat radikal, polisi-polisi di sana sangat ketakutan” Trump mengatakan dalam sebuah wawancara dengan MSNBC.
Pihak kepolisian Inggris membantah dengan tegas tuduhan-tuduhan ini.
“Kami biasanya tidak akan menghormati komentar seperti ini dengan sebuah jawaban, namun pada kesempatan kali ini kami rasa sangat penting untuk menyatakan kepada warga London bahwa Mr. Trump salah” kata Kepolisian Metropolitan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.
Para politisi Inggris yang biasanya menghindar untuk memberikan komentar terhadap kandidat-kandidat presiden AS kali ini mengutuk komentar Trump.
Menteri Dalam Negeri Inggris, Theresa May membantah pernyataan Trump, menyatakan “polisi-polisi London tidak takut untuk pergi keluar dan mengawasi jalan-jalan Inggris.”
Downing Street juga ikut menambahkan komentarnya pada ketidaksetujuan ini.
“Perdana Menteri sepenuhnya tidak setuju dengan komentar yang dibuat oleh Donald Trump, yang mana memecah belah, tidak membantu dan sangat salah,” kata juru bicara resmi Perdana Menteri Inggris pada hari Kamis.
Sementara itu, Walikota London, Boris Johnson memuji kinerja polisi di London.
“Kejahatan terus terjadi baik di London dan New York – satu-satunya alasan mengapa saya tidak mau mengunjungi New York adalah resiko dari pertemuan dengan Donald Trump,” Johnson mengatakan.
Petisi tersebut, yang dimulai pada hari Selasa sore, saat ini menjadi petisi yang paling populer di situs pemerintahan Inggrsi dan akan dipertimbangkan untuk didebatkan di Parlemen Inggris.
- Source : www.alaraby.co.uk