Korea Utara dan Selatan akan mengadakan perundingan
Para diplomat Korea Selatan dan Utara akan mengadakan perundingan tingkat tinggi pertamanya dalam kepemimpinan kedua negara tersebut, untuk meredakan ketegangan di perbatasan dan mengatasi isu-isu kemanusiaan pada hari Jumat.
Kedua belah pihak sepakat untuk bertemu setelah ketegangan yang meningkat pada bulan Agustus dengan insiden baku tembak di perbatasan sepanjang Zona Demiliterisasi (DMZ). Pyongyang menyatakan apa yang digambarkannya sebagai “keadaan semi-perang” pada saat itu.
Wakil Menteri Unifikasi Korea Selatan Hwang Boo-gi diperkirakan akan bertemu Komite untuk Reunifikasi Damai Korea, Wakil Sekretaris Eksekutif Jeon Jeong Soo di kota Kaesong di perbatasan.
Ahli unifikasi dari Institut Sejong, Cheong Seong-chang mengatakan kepada RIA Novosti ia berharap bahwa pertemuan hari Jumat akan memberikan pengaruh terhadap kebijakan luar negeri baik di Seoul dan Pyongyang.
“Hasil dari perundingan saat ini akan memiliki dampak yang sangat besar tidak hanya terhadap pidato tahun baru Kim Jong Un, tapi juga terhadap hubungan antara Utara-Selatan tahun depan secara keseluruhan,” kata Cheong.
Korea Selatan dan Utara secara hukum tetap berperang, karena belum ada perjanjian perdamaian yang ditandatangani setelah Perang Korea 1950-1953.
- Source : sputniknews.com