www.zejournal.mobi
Minggu, 29 Desember 2024

Jangan membom Suriah, pemilih suara Inggris memberitahu anggota parlemen mereka

Penulis : Nikolai Gorshkov - Sputnik News | Editor : Admin | Rabu, 02 Desember 2015 11:54

London ramai dengan aksi protes anti-perang dalam waktu sampai pemilihan hari Rabu ini di Parlemen mengenai gerak pemerintah untuk mulai membom Suriah. Lebih dari 50.000 warga Inggris telah mengajukan petisi bagi para anggota parlemen untuk memilih “tidak”, dan ratusan lainnya telah menduduki pusat kota London pada hari Selasa untuk menyampaikan perasaan mereka.

Kerumunan tersebut mungkin tidak seramai Barisan Sejuta Topeng atau protes terhadap perubahan iklim, namun mereka meraung seperti singa: “Jangan membom Suriah, jangan ada lagi peperangan!” Ratusan orang berkumpul di Parliament Square di London untuk mengirimkan pesan yang kuat kepada para anggota parlemen unuk tidak mendukung peperangan tersebut. Diselenggarakan oleh koalisi Stop the War dengan dukungan dari CND dan kelompok perdamaian lainnya, aksi protes tersebut dimaksudkan untuk mendahului pemilihan suara di parlemen pada hari Rabu ini mengenai apakah Inggris akan bergabung dengan koalisi pemboman yang dipimpin oleh AS atau tidak terhadap ISIS di Suriah.

Argumen Perdana Menteri David Cameron bahwa Inggris dapat membuat perbedaan dalam upaya koalisi untuk mengalahkan Daesh/ISIS tampaknya tidak meyakinkan para pengunjuk rasa.

“Ingat perang Irak,” kata Salma Yaqoob dari cabang Birmingham “Hentikan peperangan.”

Memang, jawab seorang pengunjuk rasa yang berdiri di samping saya: “ISIS adalah buah hasil dari perang ilegal di Irak.”

Sifat meragukan dari argumen pemerintah dalam mendukung pemboman tersebut disorot oleh seorang jurnalis berpengalaman, Jonathan Steele yang mengatakan: “Tony Blair secara cerdik membuat berkas mengenai Irak, David Cameron membuat pidato yang cerdik mengenai Suriah.”

Para pengunjuk rasa tampak bulat dalam pandangan mereka bahwa pemboman Suriah hanya akan memperburuk penderitaan warga sipil Suriah dan tidak akan berhasil untuk menyingkirkan Daesh, sebuah pencapaian yang membutuhkan pasukan darat, yang pada gilirannya akan melebar misi dari tujuan awalnya. Dan itulah yang paling mengkhawatirkan – negara mereka diseret ke dalam peperangan lain tanpa rencana dan strategi pencapaian yang jelas.

Aksi unjuk rasa di Parliament Square bertumbuh dengan cepat dan, setelah pidato-pidato yang meriah – sebagian besar damai – prosesi menuju markas besar Partai Buruh dan Partai Konservatif mulai dengan tertib untuk memberikan surat-surat protes terhadap pemboman Suriah.


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar