Kapitalisme Dalam Kerjanya
Zero Hedge melaporkan sebuah artikel dari “Keep Talkikng Greece” yang pertama kali muncul di The Times http://www.thetimes.co.uk/tto/news/world/europe/article4624755.ece
Menurut cerita tersebut, penurunan drastis dari standar hidup yang dipaksakan terhadap warga Yunani oleh Kanselir Jerman Angela Merkel dan bank-bank Eropa telah memaksa sejumlah besar wanita muda Yunani ke dalam lingakaran prostitusi. Peningkatan besar dalam penyediaan wanita yang menawarkan layanan seksual telah menjatuhkan harga sampai 4 euro per jam.
Ketika seseorang membaca sebuah artikel seperti ini, seorang tersebut akan berharap ini adalah sebuah parodi atau sebuah cerita karikatur. Meskipun Times London telah jatuh sejak lama, koran jenis ini bukanlah koran yang dapat dibeli di konter-konter kasir supermarket.
Cerita ini mendapatkan sorotan dari situs di AS di mana para mahasiswi mengiklankan kesediaannya menjadi simpanan bagi para pria yang memiliki keuangan untuk membantu pengeluaran mereka. Dari berbagai laporan media, profesi menjadi simpanan tampaknya menjadi pekerjaan utama bagi para mahasiswi di universitas yang mahal seperti NYU.
Para mahasiswi NYU lebih beruntung daripada mereka yang berada di Yunani. Hubungan simpanan ini adalah monogami dan dapat bertahan lama dan penuh kasih. Mereka yang khawatir membuat isu mengenai perbedaan usia, namun perbedaan usia adalah sesuatu yang biasa sejak lama dalam pernikahan kelas atas. Para PSK ini memiliki banyak pasangan, masing-masing mungkin memiliki penyakit, dan mereka hanya menerima pembayaran dengan uang tunai. Di Yunani, jika laporannya benar, pembayarannya sangat rendah sehingga para PSK tidak dapat bertahan hidup di luar jam makan siang.
Ini adalah kapitalisme dalam kerjanya. DI AS, kesulitan berasal dari meningkatnya biaya kuliah, dengan 75% dari anggaran universitas dihabiskan untuk administrasinya saja, bukan pada fakultas atau bantuan bagi para pelajar, dan dari kurangnya pekerjaan yang tersedia bagi lulusan yang membayar dengan cukup untuk layanan pinjaman pelajar. Pada saat ini, mungkin pelayan di restoran-restoran merupakan para pekerja paruh waktu sebagai profesor di universitas-universitas yang berharap untuk mendapatkan pekerjaan full-time. Sebagai simpanan, para mahasiswa NYU akan bernasib lebih baik mengenai keuangan.
Di Yunani, kesulitan-kesulitan ini dipaksakan oleh negara-negara Uni Eropa, di mana Yunani telah bergabung di dalamnya, memberikan kedaulatannya dalam pertukaran dengan langkah-langkah penghematan. Para bankir dan agen-agen mereka di Uni Eropa dan pemerintah Jerman mengklaim bahwa orang-orang Yunani diuntungkan dari pinjaman dan, oleh karena itu, bertanggung jawab untuk membayarnya kembali. Namun pinjaman tersebut tidak dibuat bagi masyarakat Yunani. Pinjaman-pinjaman tersebut dibuat bagi pemerintah Yunani yang korup dan telah disuap agar menerima pinjaman tersebut, dan uang pinjaman tersebut sering digunakan untuk pembelian dari negara dari mana pinjaman tersebut berasal. Misalnya, pemerintah Yunani telah disuap untuk menjamin uang dari Jerman atau bank-bank luar negeri lainnya untuk membeli kapal selam Jerman. Melalui langkah-langkah korupsi seperti ini hutang Yunani membengkak.
Cerita yang diceritakan oleh media keuangan dan para ekonom neoliberal yang berjudi bagi para bankir adalah bahwa orang-orang Yunani tidak bertanggung jawab meminjam uang dan menghabiskannya demi kesejahteraan diri mereka sendiri, dan setelah menikmati buah dari pinjaman tersebut, mereka tidak ingin membayarnya kembali. Cerita ini adalah sebuah kebohongan. Tapi kebohongan ini berfungsi untuk memastikan bahwa masyarakat Yunani dijarah untuk menutupi kesalahan dari bank-bank karena telah meminjamkan melebihi batas. Bank-bank mendapatkan baik biaya pinjaman dan suap dari produsen kapal selam. (Saya menggunakan contoh produsen kapal selam sebagai hal umum di luar berbagai barang dan hasa di mana dana pinjaman tersebut telah dipakai).
Di Yunani, pinjaman tersebut dibayar oleh uang yang “disimpan” dengan memotong dana pensiun, pendidikan dan pelayanan sosial, dan pekerjaan umum, serta dengan uang yang diperoleh dari menjual aset-aset publik seperti pelabuhan, sistem pengaiaran kota dan pulau-pulau yang dilindungi. Penghematan dari dana pensiun, pendidikan, pelayanan dan pekerjaan sosial menguras uang dari perekonomian, dan penjualan aset publik menguras uang dari anggaran pemerintah. Michael Hudson membahas hal ini dalam buku barunya, “Killing The Host”.
Hasilnya adalah masa sulit yang menyebar luas, dan hasil dari masa sulit ini menyebabkan para wanita muda Yunani harus menjual dirinya.
Hal ini seperti yang dikatakan oleh Marx, Engels dan Lenin.
Persentase orang-orang Rusia pro-Barat yang melihat ke negara-negara Barat untuk kepemimpinan akan menjadi nol.
Apa yang lebih penting? Martabat wanita atau milyaran dolar untuk para bankir?
“Peradaban” Barat telah memberikan jawabannya: Milyaran dolar untuk para bankir.
- Source : www.unz.com