www.zejournal.mobi
Minggu, 29 Desember 2024

Berada di Lokasi Teror Paris, Menlu Jerman Mengira Bom Suara Kembang Api

Penulis : Novi Christiastuti | Editor : Admin | Senin, 23 November 2015 16:32

Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier tengah berada di dalam stadion Stade de France ketika tiga ledakan bom bunuh diri terjadi. Steinmeier menceritakan pengalaman dirinya merasakan langsung serangan teror Paris pada 13 November lalu.

Dalam wawancara dengan tabloid Jerman Bild yang dirilis Minggu (22/11) dan dilansir AFP, Senin (23/11/2015), Steinmeier mengaku pada awalnya dia sempat mengira suara ledakan yang didengarnya sepekan lalu, atau pada 13 November, merupakan suara kembang api.

"Kami jelas tidak melihat adanya asap, tapi awalnya saya pikir itu hanyalah kembang api dari fans yang tidak bertanggung jawab," tutur Steinmeier, yang duduk berdampingan dengan Presiden Prancis, Francois Hollande, saat ledakan terjadi di luar stadion.

Dituturkan Steinmeier, dirinya dan Hollande mendengar dua suara ledakan dari arah luar stadion ketika pertandingan persahabatan antara Prancis dan Jerman digelar. Suara ledakan itu sempat membuat terkejut. "Hollande terkejut, tapi pada saat yang sama sangat fokus dan bertekad," imbuhnya.

Pada saat yang sama, sejumlah pria bersenjata menyerbu gedung konser Bataclan dan beberapa bar serta restoran di wilayah Paris. Sejauh ini, jumlah korban tewas mencapai 130 orang dan ratusan orang lainnya luka-luka. Ketika Hollande dan Steinmeier yang masih duduk di stadion, menyadari ada tiga ledakan bom bunuh diri di dekat stadion, mereka bingung apakah penonton dibiarkan tidak tahu atau pertandingan dihentikan.

Menurut Steinmeier, dirinya dan Hollande sempat meninggalkan kursi mereka untuk berdialog singkat membahas situasi. Namun petugas keamanan meminta keduanya kembali ke tempat duduk demi menghindari kecurigaan dan kepanikan massa di dalam stadion.

"Ketika kami mengetahui adanya serangan teror di Paris, tidak ada yang tahu bagaimana semuanya akan berakhir. Saya sangat khawatir," ujar Steinmeier, merujuk pada kekhawatiran pada gelombang kepanikan yang akan terjadi terhadap 80 ribu orang di dalam stadion.

Hollande akhirnya dievakuasi keluar stadion oleh petugas keamanan, namun Steinmeier dan stafnya diminta tetap duduk di dalam stadion agar massa tidak cemas maupun panik. "Kami kembali ke tempat duduk kami dan selama 45 menit kami berpura-pura seperti kami tertarik pada pertandingan," tandasnya.


- Source : news.detik.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar