www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Propaganda Memperpanjang Jangkauannya ke Paris

Penulis : Paul Craig Roberts | Editor : Admin | Selasa, 17 November 2015 17:06

CATATAN: Sisa dari partai kiri Amerika telah kembali jatuh dengan cerita teror resmi atas serangan-serangan Paris, karena cerita resmi ini mememnuhi kebutuhan partai sayap kiri untuk mencela. Saya melihat bahwa Rusia juga telah berada di posisi yang sama dan percaya dengan cerita resmi ini, ini menyebabkan mereka berpikir bahwa kita semua harus bersatu untuk melawan terorisme. Menakjubkan. Wahington dapat mengandalkan kebutaan dunia.

Dalam waktu satu jam dan tanpa bukti, cerita tersebut diatur bahwa pelakunya adalah ISIS. Ini cara kerja propaganda.

Ketika dunia Barat melakukannya, ini selalu berhasil, karena dunia terbiasa untuk mengikuti jejak Barat. Saya sangat heran melihat berita-berita, contohnya, media berita Rusia yang membantu menyebarkan cerita resmi dari serangan Paris meskipun Rusia sendiri telah sering menderita dengan cerita palsu seperti ini.

Apakah media Rusia telah melupakan MH-17? Semenit setelah cerita pesawat Malaysia terkena rudal Rusia di Ukraina timur oleh pihak separatis dilaporkan, kesalahan ditempatkan pada pihak Rusia. Dan mereka tetap disalahkan meskipun tidak ada bukti.

Apakah media Rusia juga melupakan cerita “Invasi Rusia di Ukraina”? Kisah tidak masuk akal ini dipercaya di mana-mana di dunia Barat.

Apakah media Rusia telah melupakan tentang sebuah buku yang ditulis oleh seorang editor surat kabar Jerman? Buku yang menceritakan bahwa semua wartawan Eropa adalah aset CIA?

Seseorang akan berpikir bahwa pengalaman akan mengajarkan sumber-sumber media Rusia untuk berhati-hati tentang penjelasan yang berasal dari Barat.

Jadi sekarang ini kita sedang dihadapkan dengan apa yang mungkin menjadicerita palsu lainnya yang diatur dalam sejarah. Sama dengan pihak Arab Saudi dengan pemotong kotaknya dapat memperdaya seluruh keamanan negara nasional AS, ISIS berhasil memperoleh senjata yang tidak mungkin mereka peroleh dan mengecoh intelijen Perancis sambil melancarkan serangan di Paris.

Mengapa ISIS melakukan ini? Apakah balasan dari peran kecil Perancis dalam kebijakan kekerasan Washington di Timur Tengah?

Mengapa bukannya AS yang diserang?

Atau apakah tujuan ISIS agar arus pengungsi diblokir di seluruh Eropa? Apakah ISIS benar-benar ingin mempertahankan musuh-musuh mereka di Suriah dan Irak padahal mereka dapat mengusir mereka ke Eropa? Mengapa harus membunuh atau mengendalikan jutaan orang dengan mencegah kepergian mereka?

Jangan harapkan penjelasan atau pertanyaan apapun dari media tentang kisah yang sudah diatur ini.

Ancaman terhadap pembentukan politik bukanlah ISIS. Ancamannya adalah meningkatnya gerakan-gerakan anti-Uni Eropa, partai-partai politik anti-imigran: Pegida di Jerman, Partai Kemerdekaan di Inggris dan Front Nasional di Perancis. Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa Marine Le Pen dari Partai Front Nasional memimpin untuk menjadi Presiden selanjutnya di Perancis.

Sesuatu harus dilakukan mengenai gerombolan pengungsi yang berasal dari peperangan Washington, atau pembentukan partai-partai politik akan menghadapi kekalahan di tangan partai politik yang menentang sikap menurutnya Eropa terhadap Washington.

Aturan-aturan Uni Eropa mengenai pengungsi dan migran serta penerimaan satu juta pengungsi oleh Jerman, bersamaan dengan orang-orang pemerintahan Eropa Timur yang ingin memasang pagar-pagar untuk mencegah para pengungsi membuat langkah penutupan perbatasan menjadi tidak mungkin.

Dengan adanya serangan-serangan teror di Paris, dan Presiden Perancis segera mengumumkan penutupan perbatasan Perancis. Negara-negara Eropa lainnya akan ikut menutup perbatasannya. Masalah utama dari para partai politik pembangkang yang meningkat akan terselesaikan. Uni Eropa akan aman, dan begitu pula kedaulatan Washington di Eropa.

Apakah serangan Paris bertujuan untuk mendapatkan hasil-hasil ini atau tidak, hasil-hasil ini adalah konsekuensi dari serangan tersebut. Hasil ini akan memberikan keuntungan bagi kepentingan pembentukan politik Eropa dan Washington.

Apakah ISIS sangat bodoh untuk tidak menyadari hal ini? Jika ISIS bodoh, bagaimana mereka dapat dengan mudah menipu intelijen Perancis? Memang, dapatkah intelijen Perancis menjadi cerdas?

Dapatkah orang-orang Barat menjadi pintar agar tidak percaya sebuah cerita sebelum adanya bukti-bukti? Di Barat, fakta-fakta diciptakan oleh pernyataan dari pemerintah. Investigasi bukanlah bagian dari proses untuk mencari fakta. Ketika 90 persen media AS dimiliki oleh enam korporasi raksasa, mereka tidak bisa dibedakan.

Semakin “The Matrix” tumbuh dalam kekonyolan dari pernyataan mereka, semakin mereka tidak terkalahkan.


- Source : www.unz.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar