Seorang pria meninggal setelah parasit dalam dirinya menjadi kanker
Para ilmuwan telah menemukan seorang pasien kanker yang tumornya tumbuh dari sebuah parasit manusia, cacing pita kerdil.
Seorang pria Kolombia yang terinfeksi HIV telah meninggal karena tumor paru-paru yang tumbuh dari parasit hidup dalam tubuhnya. Kasus sejenis ini yang baru diketahui benar-benar membuat tidak siap para ilmuwan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
“Kami merasa takjub ketika kami menemukan jenis penyakit baru ini – cacing pita yang tumbuh dalam tubuh seseorang, pada dasarnya terkena kanker, yang menyebar dan menyebabkan tumor,” Dr Atis Muehlenbachs, staf ahli patologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit cabang Penyakit Menular Patologi (IDPB) mengatakan kepada LiveScience.
Pria berumur 41 tahun tersebut pertama kali pergi ke seorang dokter untuk melaporkan keluhan demam, batuk dan penurunan berat badan. Pria tersebut telah didiagnosis dengan HIV sekitar 10 tahun sebelumnya, tapi tidak minum obat apapun. CT scan menunjukkan tumor di paru-parunya dan kelenjar getah bening nya. Biopsi dari pertumbuhan ini membuat bingung para ilmuwan Kolombia karena sel-sel yang membentuk massa ini terlalu kecil.
“Sel-sel tersebut seperti campuran antara sel-sel kanker dan beberapa jenis sel parasit,” Dr. Carlos Agudelo dari Universidad Pontificia Bolivariana mengatakan kepada STAT.
Jadi para dokter berpaling kepada Cabang Penyakit Menular Patologi untuk bantuan. Di sana, para ilmuwan harus melakukan penelitian ganda ketika mereka memeriksa sel-sel aneh ini di bawah mikroskop.
“Ini tidak masuk akal terhadap apa yang kami ketahui mengenai sel manusia,” Dr. Atis Muehlenbachs, seorang patolog dari CDC dan penulis utama dari laporan kasus tersebut mengatakan. Penelitian ini diterbitkan dalam New England Journal of Medicine.
Mereka menemukan dalam DNA tumor pria Kolombia tersebut berasal dari sejenis cacing pita yang disebut Hymenolepis Nana, cacing pita yang paling umum dalam tubuh manusia, terkenal karena telah menginfeksi hingga 75 juta orang di seluruh dunia. Cacing pita sebelumnya tidak diketahui dapat mengembangkan sel tumor.
“Ini sangant mengejutkan sehingga kami mengatakan ‘Astaga ini adalah cacing pita’,” kata Muehlenbachs kepada STAT.
Diyakini bahwa karena pria tersebut terjangkit HIV, parasit tersebut terus berkembang di dalam tubuh, tidak dapat dihentikan karena sistem kekebalan tubuh yang melemah. Dalam jangka panjang, mutasi-mutasi ini berkembang dalam sel-sel cacing pita ini, mengubahnya menjadi kanker.
Pasien tersebut meninggal pada tahun 2013, hanya beberapa hari setelah para peneliti menemukan bahwa tumornya disebabkan oleh cacing pita H. Nana.
Kasus pria Kolombia tersebut juga telah menimbulkan kekhawatiran mengenai pengobatan yang tepat. Masalahnya, obat yang digunakan untuk mengobati infeksi karena cacing pita ini dapat tidak bekerja dengan efektif melawan sel-sel kanker yang terdapat dalam tubuh cacing pita tersebut, kata para peneliti. Diharapkan bahwa pengobatan kanker manusia dapat benar-benar bekerja melawan sel-sel kanker parasit.
- Source : www.rt.com