Foto baru Pluto menunjukkan sabit berkabut

NASA telah merilis gambar-gambar terbaru planet Pluto, yang menunjukkan bentuk sabit dari planet kerdil ini, menambahkan kecantikan dari foto-foto yang diambil oleh pesawat ruang angkasa New Horizons selama penerbangannya di sekitar planet pada bulan Juli.

Foto-foto tersebut diambil selama pendekatan terdekat New Horizons ke planet Pluto pada tanggal 14 Juli, sementara pesawat ruang angkasa tersebut melihat kembali ke arah Pluto dan bergerak ke arah matahari dari jarak 18.000km.

“Pandangan perspektif wide-angle ini menunjukkan lapisan kabut dalam atmosfer Pluto yang memanjang ke seluruh permukaannya, yang menunjukkan profil siluet dari dataran-dataran tinggi kasar pada sisi kirinya.

Bentuk sabit ini menunjukkan lebih dari selusin lapisan kabut di atmosfer Pluto, yang dikatakan oleh NASA bahwa lapisan ini membentang dari permukaan tanah sampai setidaknya 100 kilometer ke langit. Gambar-gambar terbaru ini melengkapi gambar parsial sebelumnya pada bentuk sabit ini.

NASA mengatakan bahwa, di foto tersebut, sisi kanan dari Pluto menunjukkan hamparan halus dataran es Sputnik Planum, diapit kearah barat dengan puncak gunung terjal dengan ketinggian 3.500 meter. Bagian timur (bawah) dari Sputnik Planum, permukaan kasar terpotong oleh apa yang tampaknya sebagai gletser.

Foto-foto terbaru ini dikompilasikan dengan koleksi menakjubkan lainnya dengan pesawat ruang angkasa pertama yang terbang di sekitar planet kerdil ini, yang disebut sebagai “tambang emas ilmiah” karena informasi yang telah terungkap mengenai atmosfer planet, pola cuaca, pegunungan, gletser dan sungai beku nitrogen Pluto.

Para ilmuwan mengatakan foto-foto terbaru ini memberikan bukti adanya siklus hidrologi seperti Bumi yang dikenal lebih baik dengan siklus air. Namun tidak seperti di Bumi, siklus ini berkomposisikan kabut dan “es eksotis” yang terbuat dari nitrogen dan metana.

Pluto adalah objek terbesar kesepuluh yang mengitari matahari di tata surya kita dan memiliki lima bulan. Planet ini berukuran sekitar 18 persen dari ukuran Bumi, berdiameter lebih dari 2.370 meter.