Pasukan AS di Afghanistan telah mengetahui bahwa Kunduz adalah wilayah rumah sakit
Informasi baru menunjukkan bahwa AS sengaja menargetkan rumah sakit Kunduz, menewaskan 22 pasien dan staff, meskipun tahu bahwa rumah sakit tersebut adalah sebuah situ medis yang dilindungi. Para analis operasi khusus AS menyelidiki rumah sakit tersebut selama berhari-hari sebelum serangan mematikan pada tanggal 3 Oktober tersebut, dan menggambarkan bahwa rumah sakit tersebut adalah basis operasi bagi para agen Pakistan yang mengkoordinasikan kegiatan Taliban, AP mengetahuinya dari mantan pejabat intelijen yang mengetahui dokumen tersebut.
Situs tersebut, yang dikelola oleh Docotrs Without Borders (Medicins Sans Frontieres, MSF) diserang lima kali dalam rentang waktu satu jam oleh C-130 gunhsip, meskipun permohonan yang berulang-ulang dari MSF kepada pasukan AS. Para petugas MSF menjelaskan pemberondongan yang berulang kali pada bangunan utama rumah sakit tersebut, yang bertempat ruang gawat darurat dan unit perawatan intensif. Tidak ada bangunan di sekitarnya yang terkena, mereka mengatakan.
Rincian baru ini menyarankan “bahwa rumah sakit itu sengaja ditargetkan,” kata Meinie Nicolai dari MSF AP melalui email. “Ini adalah sebuah pembantaian yang terencana,” tambahnya.
Menurut sumber AP, laporan intelijen tersebut menyebutkan bahwa rumah sakit tersebut digunakan sebagai pusat komando dan kendali Taliban dan repositori untuk persenjataan berat. MSF menegaskan bahwa tidak ada senjata yang diperbolehkan masuk ke dalam rumah sakit tersebut. Sementara militer AS mengklaim bahwa pasukan AS dan Afghanistan di berondong dari arah rumah sakit tersebut, karyawan rumah sakit Afghanistan mengatakan kepada AP bahwa tidak ada tembakan yang berasal dari bangunan tersebut.
Staf MSF “melaporkan malam yang tenang dan bahwa tidak ada pejuang bersenjata, dan juga tidak ada pertempuran yang aktif di dalam atau luar bangunan sebelum serangan udara tersebut,” kata Nicolai kepada AP.
Militer AS awalnya melaporkan serangan udara tersebut dilakukan “di sekitar” fasilitas medis MSF, dan menargetkan kelompok Taliban yang sedang berperang dengan pasukan AS dan Afghanistan, dan bahwa serangan tersebut “mungkin telah mengakibatkan kerusakan parah” pada rumah sakit tersebut.
Dua hari kemudian, Jenderal John F. Campbell, komandan pasukan AS di Afghanistan telah meminta dukungan udara karena “mereka sedang diberondongi dari arah musuh” dan mengatakan bahwa “beberapa warga sipil tidak sengaja terkena” serangan udara tersebut.
Bersaksi di hadapan Komite Senat Angkatan Bersenjata di hari berikutnya, bagaimanapun juga, Campbell menjelaskan bahwa serangan tersebut adalah sebuah keputusan yang diambil oleh para perwira AS, menambahkan bahwa ada unit operasi khusus di daerah yang berhubungan dengan gunship C-130 tersebut. “Sebuah rumah sakit telah secara keliru diserang. Kami tidak akan pernah sengaja menargetkan fasilitas-fasilitas medis yang dilindungi,” katanya.
Pasukan AS di Afghanistan telah diijinkan untuk melakukan “pembayaran belasungkawa” kepada para keluarga dan pembayaran kepada korban MSF untuk memperbaiki rumah sakit tersebut, Pentagon mengatakan pada tanggal 11 Oktober AS dan pemerintah Afghanistan telah meluncurkan penyelidikan internal ke dalam serangan mematikan tersebut. Namun, MSF bersikeras atas sebuah penyelidikan yang independen dan telah menjelaskan bahw membom rumah sakit adalah sebuah kejahatan perang.
Para pejabat Pentagon menolak untuk mengomentari laporan AP tersebut.
- Source : www.rt.com