TEKAD AHOK: 10 tahun, DKI sejajar dengan Singapura
Dalam sepuluh tahun ke depan DKI Jakarta harus bisa menyamakan posisi dengan Singapura untuk mampu mengolah air bersih dari air limbah.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan dalam kurun sepuluh tahun DKI Jakarta harus membereskan masalah air limbah. Dia menghitung target sepuluh tahun terbilang cukup bagi dua badan usaha milik daerah yang akan digabung yakni PAM Jaya dan PAL Jaya.
Soalnya DKI, kata Ahok, tak perlu melakukan uji coba dengan berbagai macam teknologi. Cukup mencontoh teknologi terakhir dari Singapura, maka DKI bisa memperoleh hasil yang sama.
"Saya tidak tahu anggarannya berapa? Rp 10 triliun cukup? Kalau tidak siap kita masukkan dan menaikkan Rp 30 triliun atau Rp 40 triliun," jelas Ahok di Grand Cempaka, Selasa, 6 Oktober 2015.
Di Singapura pemanfaatan hasil pengolahan air dibagi menjadi tiga. Hal ini dikarenakan ada yang belum begitu bersih maka dimanfaatkan untuk menyiram tanaman dan taman. "Kalau memang tidak bisa buat air minum ya sudah. Sekarang sebenarnya, PAM Palyja kita bisa buat air minum kok, cuma jaringannya tidak menjamin, makanya kita harus mulai, pipa-pipa, rusun, mulai mengarah ke situ," tuturnya.
Ahok akan menggratiskan pemasangan pipa air limbah. Adapun pemasangan pipa dijadwalkan akhir 2015. Pasalnya pemasangan pipa akan memakai anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah DKI Jakarta. Ahok ingin hasil pengolahan air limbah bisa optimal.
"Kami yang membiayai tak apa-apa, supaya betul-betul dari hulu, dari Cianjur sampai masuk sini bisa kita olah, termasuk pabrik-pabrik tidak bisa buang sembarangan," sambungnya.
- Source : metro.tempo.co