Suriah meluncurkan serangan yang agak ganjil pada Raqqa yang diduduki oleh ISIS
Para aktivis Raqqa telah mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pesawat-pesawat tempur melakukan setidaknya 11 serangan udara di kota Raqqa yang diduduki oleh ISIS pada hari Kamis.
Tidak segera jelas apa yang dihancurkan dari serangan tersebut.
Kota ini sering menjadi sasaran pesawat milik koalisi anti-ISIS pimpinan AS, namun penyerangan oleh pemerintah Suriah sangatlah jarang. Serangan-serangan Suriah biasanya berfokus pada daerah-daerah yang dikuasai oleh pemberontak negara.
Raqqa adalah kapital yang dideklarasikan sendiri oleh ISIS yang disebut Khalifah, yang meliputi daerah luas antara Suriah dan Irak.
Sumber-sumber medis di Raqqa mengatakan kepada Al Jazeera bahwa diantara mereka yang terluka adalah perempuan dan anak-anak.
Media ISIS mengklaim bahwa serangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai puluhan lainnya. Gambar yang diposting di Twitter oleh akun-akun yang berafiliasi dengan kelompok bersenjata ekstrimis ini menunjukkan laki-laki dan anak-anak yang terluka.
Tidak jelas apakah orang-orang yang ditampilkan tersebut adalah anggota-anggota ISIS atau para militan.
‘Mengalahkan terorisme’
Presiden Suriah Bashar Assad mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media Rusia pada hari Rabu bahwa AS telah menolak untuk berkoordinasi dengan pemerintah dalam memerangi ISIS.
Untuk para pejabat AS “jika mereka bekerjasama dengan tentara Suriah, ini seperti sebuah pengakuan efektivitas kami dalam memerangi ISIS,” kata Assad.
Ia juga mengatakan bahwa prioritasnya adalah “mengalahkan terorisme” di Suriah.
Rusia sedang mencoba untuk meyakinkan Barat bahwa harus ada kerjasama dengan Suriah dalam memerangi ISIS.
Serangan-serangan udara pada hari Kamis bertepatan dengan kunjungan utusan PBB untuk Suriah di Damaskus, Staffan de Mistura.
De Mistura bertemu dengan Menteri Luar Negeri Walid al-Moallem, yang berulang kali mengatakan kepadanya bahwa memerangi terorisme adalah sebuah prioritas dari pemerintah Suriah, menurut kantor berita SANA milik pemerintah.
- Source : www.infowars.com