Remaja Amerika ditangkap karena rencananya yang bergaya ISIS terhadap Paus Francis
Seorang anak berumur 15 tahun dari Philadelphia telah ditangkan ataas dugaan ancaman untuk melancarkan “serangan di tanah air yang menargetkan Pembesar Asing,” kata FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri dalam sebuah rapat bersama. ABC News melaporkan bahwa target tersebut adalah Paus Francis.
“Anak tersebut terinspirasi oleh ISIS dan berusaha untuk melakukan serangan di wilayah spesifik di negaranya yang melibatkan beberapa penyerang, senjata api dan beberapa bahan peledak, menargetkan Pembesar asing pada acara berprofil tinggi,” isi dari ringkasan tersebut yang dikeluarkan pada tanggal 14 Agustus.
Meskipun Pembesar tersebut tidak disebutkan, ABC News mengutip beberapa sumber tanpa nama bahwa targetnya adalah Paus Francis.
Identitas anak tersebut belum terungkap, namun pemerintah mengatakan bahwa plotnya lebih mengarah kepada sebuah aspirasi daripada sebuah rencana. Seorang sumber juga mengatakan kepada ABC bahwa ada pertanyaan-pertanyaan atas kesehatan mental anak tersebut.
“Anak tersebut mendapat sebuah arahan yang menginspirasikan dan selanjutnya menyebar luaskannya melalui media sosial,” menurut buletin intelijen bersama. Remaja itu ditemukan telah memiliki beberapa senjata api dan diduga telah terinspirasi oleh ISIS.
Ia didakwa dengan usaha untuk memberikan dukungan material untuk sebuah organisasi dan kegiatan teroris, buletin tersebut mengatakan.
ABC melaporkan bahwa buletin tersebut telah mencatat “beberapa contoh baru-baru ini” yang “menunjukkan beberapa pemuda rentan terhadap pesan dan pendukung ISIS.”
“Insiden ini juga menunjukkan bahwa beberapa pemuda yang berbasis di AS juga suka berhubungan dengan orang lain yang berpikiran sama, dan telah terbukti mahir menggunakan akun media sosial milik orang tua dan pengasuhnya secara diam-diam,” tambah buletin tersebut.
Belum ada rincian bagaimana remaja itu ditemukan oleh FBI, siapa “penyerang-penyerangnya” atau rincian lebih lanjut mengenai dugaan ancaman serangan itu.
Selain itu pada hari Selasa, hakim memerintahkan evaluasi mental bagi seorang pria muda di Florida yang ditangkao oleh FBI pekan lalu, ia dituduh mengirimkan rencana-rencana pembuatan bom ke seorang informan untuk sebuah serangan disebuah acara peringatan 9/11 di Missouri.
Menurut cerita yang terpisah oleh ABC, Joshua Goldberg (20) hadir di pengadilan federal di Jacksonville pada hari Selasa untuk sidang penahanannya, namun hakim mengirimnya ke fasilitas kesehatan mental di North Carolina selama 30 hari.
Goldberg tinggal bersama orang tuanya ketika ia ditangkap pekan lalu setelah memposting di media sosial dengan nama “Australi Witness” dan lain-lain. Dalam pengaduannya, FBI mengatakan Goldberg telah menyerukan serangan terhadap sebuah acara kontes yang menampilkan gambar-gambar Nabi Muhammad di Garlan, Texas dan membual tentang bantuannya atas serangan berencana di rumah-rumah ibadah di Australia.
Agen-agen menelusuri pesan yang menuju ke alamat Goldberg dan menangkapnya setelah pengawasan selama seminggu. Penangkapan Goldberg adalah yang terbaru dalam serangkaian penangkapan yang dilakukan oleh FBI selama setahun.
Pihak berwenang telah mulai mempersiapkan keamanan yang ketat untuk kedatangan pertama Paus Francis di Amerika Serikat pekan depan.
Kunjungan lima hari tersebut telah ditetapkan sebagai peristiwa penting dengan kegiatan di Washington, D.C., Philadelphia dan New York.
- Source : www.rt.com