Para penuntut AS dan Swiss menyita aset lainnya dalam kasus korupsi FIFA
Swiss telah memperluas penyelidikan atas korupsi di badan sepak bola dunia FIFA, mengumpulkan bukti-bukti lebih lanjut dan menyita aset-aset keuangan menurut pengacara pengacara AS dan Swiss.
Sejumlah besar data telah dikumpulkan selama penyelidikan berlangsung, 121 rekening bank menjadi perhatian dari para penyelidik. Penggeledahan di rumah-rumah telah dilaksanakan di Swiss untuk mendapatkan bukti lebih lanjut.
“Aset-aset keuangan yang proporsional dan diperlukan telah disita termasuk real estate, seperti flat di Pegunungan Alpen Swiss. Pada titik ini saya ingin menekankan bahwa investasi pada real estate dapat disalahgunakan untuk tujuan pencucian uang,” kata Jaksa Agung Swiss Michael Lauber, Senin kemarin.
Dia menambahkan bahwa sejumlah besar data elektronik (sekitar 11 terabyte) telah disita sejauh ini dan telah ada banyak orang yang diinterogasi.
Jaksa Agung tersebut belum menjelaskan sosok aset yang beku dan mengatakan bahwa terlalu dini serta ia lebih memilih untuk tidak membagikan informasinya.
Investigasi kriminal telah berlangsung selama beberapa bulan setelah skandal korupsi besar-besaran mengguncang FIFA pada tanggal 27 Mei lalu. Skandal tersebut dipicu oleh tuduhan-tuduhan terhadap tokoh-tokoh senior FIFA. AS telah menuduh 14 pejabat dan pengusaha FIFA terkait dengan penyuapan, penipuan dan pencurian uang. Tujuh pejabat tinggi FIFA ditangkap disebuah hotel di Zurich, dimana mereka sedang berkumpul untuk mengadakan sebuah rapat umum.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan bahwa ia memandang tuduhan terhadap FIFA memiliki motif politik, karena penyelidikan dimulai setelah kepala organisasi tersebut, Sepp Blatter berjanji untuk memberi dukungan agar Piala Dunia 2018 diselenggarakan di Rusia.
- Source : www.rt.com